
Program Studi Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) menghadirkan pameran bertajuk Corporeal Metaphor, sebuah ajang unjuk karya dari 29 mahasiswa Arsitektur angkatan 2023 yang telah menjalani proses pembelajaran selama satu tahun terakhir. Bekerja sama dengan Kopi Manyar dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Banten, pameran ini digelar di Galeri Kopi Manyar, Bintaro, Jakarta Selatan, dan terbuka untuk umum dari 14 Juni hingga 6 Juli 2025. Pameran ini menampilkan ratusan karya mulai dari sketsa hingga maket, yang mencerminkan kreativitas, eksplorasi, dan pemikiran kritis.
Setiap karya yang ditampilkan telah melalui proses kurasi oleh tim pengajar UPH dan sejumlah arsitek profesional, termasuk Ar. Emanuel Agung Wicaksono S.T., M.T., IAI., yang juga berperan sebagai Koordinator Studio; serta David Hutama, Adwitya Dimas Satria, dan Ardy Hartono Kurniawan, yang turut memastikan kualitas karya yang layak untuk dipresentasikan ke publik.
Dalam acara pembukaan yang berlangsung pada 16 Juni 2025, Dr. Ir. Susinety Prakoso, MAUD, MLA., selaku Dekan Fakultas Desain UPH memandang inisiatif ini mampu menjadi wadah ekspresi kreatif, sekaligus menunjukkan capaian para mahasiswa di bidang desain arsitektur.
“Dari pameran ini, kita bisa melihat bahwa proses berpikir dan eksplorasi dalam desain menjadi kunci utama yang terus kami tekankan di fakultas. Ke depan, kami berharap ada lebih banyak kolaborasi dengan prodi lain di UPH agar terjadi pertukaran disiplin ilmu,” jelasnya.
Ketua Program Studi Arsitektur UPH, Andreas Yanuar Wibisono, S.T., M.Ars., mengapresiasi dukungan Kopi Manyar sebagai mitra ruang berkarya bagi mahasiswa. Menurutnya, pameran publik ini menjadi kesempatan penting bagi mahasiswa untuk memperkenalkan karya mereka kepada komunitas arsitektur yang lebih luas.
“Kami berterima kasih atas kesempatan yang diberikan sehingga karya mahasiswa dapat dikenal publik. Harapannya, pengalaman ini menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa untuk terus berkarya, berinovasi, dan menciptakan ide-ide kreatif,” ujar Andreas.
Apresiasi juga datang dari arsitek ternama Indonesia, Isandra Matin Ahmad atau yang dikenal dengan Andra Matin. Sebagai salah satu pendiri Kopi Manyar, ia menjelaskan bahwa tempat ini bukan sekadar coffee shop, melainkan ruang dengan nilai arsitektur yang kuat. Kopi Manyar juga menghadirkan galeri yang berkembang menjadi ruang kreatif terbuka bagi berbagai komunitas seni dan desain untuk berkarya dan berkolaborasi.
“Senang sekali bisa mengikuti pameran ini. Saya selalu terkesan dengan pendekatan metodologi dosen UPH dalam membimbing mahasiswa, yang unik dan berbeda dari kampus lain bahkan melampaui standar biasa. Saya berharap universitas lain dapat melihat ini, karena dunia arsitektur membutuhkan inovasi yang segar dan progresif,” ujar Andra Matin.
Memahami Arsitektur lewat Tubuh Manusia dan Rumah Adat Tongkonan
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






