Ahmad Fauzan Sazli
Sahril dan Suryana menikmati kue di jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis malam, (11/10). Bersama aktivis Konami, mereka menggelar syukuran untuk merayakan kebebasan mereka. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Sahril dan Ahmad Suryana, mahasiswa aktivis Konami akhirnya menghirup udara bebas setelah 6 bulan, 13 hari mendekam di jeruji besi. Kebebasan mereka pun tidak disia-siakan mahasiswa lain.
Sahril dan Suryana dijemput dengan menggunakan bis metro mini dari penjara Salemba, Kamis sore, (11/10). Kemudian mereka diarak mengelilingi Istana Negara dan bundaran HI, Jakarta.
“Kami mahasiswa yang tergabung dalam Konami menyambut mereka dengan sangat riang sekali,” kata Deni Achyadi Arlan, Mahasiswa Universitas Bung Karno, aktivis Konami kepada KabarKampus.
Menurut Deni, mereka ingin menunjukkan kepada istana bahwa perjuangan mereka tidak pernah padam,” ungkap Deny.
Pada kesempatan yang sama, Ahmad Suryana mengatakan, senang bisa menghirup udara bebas. Suryana mengaku tidak kapok menjadi aktivis mahasiswa. “Dipenjara adalah resiko perjuangan,” katanya.
Menurut Suryana, mereka hanya dijebak oleh polisi. Sahril dan Suryana merasa tidak melakukan apa yang dituduhkan. “Apa yang dilakukan aparat kepolisian adalah untuk mematikan gerakan mahasiswa,” kata Suryana.
Setelah berkeliling Istana dan bundaran HI, Sahril dan Suryana menggelar syukuran bersama mahasiswa lain di jalan Diponegoro Jakarta.
Ahmad Suyana adalah mahasiswa semester dua, jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Jakarta, sedangkan Sahril adalah mahasiswa semester dua, jurusan Kehutanan Universitas Halueleo, Palu, Sulawesi Tengah. Mereka divonis bersalah oleh pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan pidana kurungan 6 bulan.
Keduanya ditangkap saat melakukan demontrasi menolak kenaikan harga BBM di Salemba Jakarta, 29 Maret 2012 lalu. Dalam demontrasi tersebut satu mobil Resmob Polda Mentro Jaya terbakar.[]