
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali meneguhkan langkahnya menuju kampus bereputasi dunia setelah mendapatkan pengakuan resmi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek). Tiga bidang strategis yang ditetapkan sebagai unggulan Unesa adalah Ilmu Keolahragaan, Pendidikan Disabilitas, dan Pendidikan Seni-Budaya.
Penetapan tersebut diwujudkan melalui pengesahan tiga Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT), yakni Sport & Exercise Research Center (SERC), Disability Innovation Center (DIC), dan PUI Seni Budaya Majapahitan. Keberadaan tiga pusat riset ini diharapkan memperkuat peran Unesa dalam memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan, masyarakat, sekaligus industri.
Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras kolektif selama tiga tahun terakhir. “Ini adalah buah kerja keras kolektif seluruh civitas. Pengakuan ini memastikan bahwa Unesa benar-benar diakui negara sebagai salah satu pusat keunggulan yang memberikan kontribusi nyata bagi bangsa,” jelasnya Selasa (23/9) seperti dikutip dari Draft Rakyat.
Pria yang akrab dipanggil Cak Hasan ini menegaskan, kesuksesan Unesa tak lepas dari konsistensi dalam mendukung riset unggulan, termasuk melalui pendanaan mandiri yang menunjukkan komitmen kampus Rumah Para Juara untuk membangun ekosistem riset berkelanjutan.
Tiga PUI ini berada di bawah koordinasi Unesa Science Center yang bertugas mengintegrasikan riset, inovasi, dan hilirisasi. Tujuannya agar setiap penelitian menghasilkan produk atau solusi yang dapat langsung dimanfaatkan. SERC difokuskan pada pengembangan ilmu olahraga berbasis sains, mencetak pelatih profesional, serta menciptakan teknologi olahraga mutakhir.
DIC hadir sebagai laboratorium sosial untuk menciptakan layanan pendidikan inklusif dan teknologi yang mempermudah akses bagi penyandang disabilitas. PUI Seni Budaya Majapahitan berfokus pada pelestarian sekaligus inovasi seni-budaya berbasis kearifan lokal Jawa Timur agar tetap relevan di era modern.
Ke depan, pengakuan dari kementerian ini akan menjadi landasan bagi pembangunan Science Edu Park. Konsep tersebut dirancang sebagai living lab untuk mahasiswa, dosen, dan mitra industri dalam mengembangkan teknologi pendidikan dan model pembelajaran mutakhir.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






