More

    Bedah Buku “Sejarah Ringkas Penjajahan Israel atas Palestina” (Ilan Pappe)

    Oleh: Dina Yulianti*

    Buku ini istimewa karena ditulis oleh Ilan Pappe, seorang profesor sejarah asal Israel yang dengan jujur dan berani mengungkapkan catatan kelam Israel. Pappe telah menulis banyak buku yang membongkar kejahatan Israel, antara lain The Ethnic Cleansing on Palestine (2006), On Palestine (2015; edisi terjemahan Bahasa Indonesia: 2024), Ten Myths about Israel (2017), The Biggest Prison on Earth (2017), Lobbying for Zionism on Both Sides of the Atlantic (2024).

    Di halaman pertama buku ini, Pappe menulis:

    - Advertisement -

    Sejarah, seperti yang lainnya, telah menjadi diperdebatkan – dikaburkan oleh kepentingan politik yang kuat dan polarisasi di kedua belah pihak. Tapi saya seorang sejarawan, dan memberikan konteks tidak sama dengan membuat alasan.

    Ya, buku ini penting karena memberikan konteks, terutama konteks untuk kejadian yang telah membuka mata dunia: Operasi Badai Al Aqsa 7 Oktober. Banyak pertanyaan yang muncul: mengapa Hamas harus menyerang? Apa penyebab konflik ini? Apa ini perseteruan Islam versus Yahudi? Mengapa dulu negara-negara anggota PBB setuju membagi dua wilayah Palestina? Mengapa Palestina sejak awal tidak mau saja membuat negara berdampingan dengan Israel? Mengapa Palestina harus melawan? Dst. Melalui buku ini, kita bisa mendapatkan jawabannya. 

    Bedah buku yang diadakan Raws Syndicate (sebuah perkumpulan fotografi di kota Bandung yang berdiri sejak tahun 2012), menghadirkan pembedah Dr. Irfan Hidayatullah, dosen Sastra Indonesia Unpad dan pegiat literasi, didampingi moderator Ginanjar Legiansyah (pegiat KAA). 

    Komenter awal dari Kang Irfan adalah “kualitas terjemahan buku ini bagus sekali.” Irfan mengapresiasi penerbitan buku ini seiring berlangsungnya genosida di Gaza, juga terjadi perang narasi. Para pendukung Zionisme dengan kekuatan jaringan media transnasional yang dimilikinya berusaha menutupi dan mendistorsi sejarah kejahatan rezim Zionis. Buku karya Ilan Pappe ini memang tipis dan mudah dicerna sehingga sangat membantu publik yang ingin memahami secara cepat, tapi komprehensif, tentang apa yang sesungguhnya terjadi.

    Irfan menggarisbawahi hal penting dalam buku Pappe, yaitu mengenalkan konsep kolonialisme pemukim (settler colonialism). Dalam kolonialisme klasik, kekuasaan dijalankan dari kota metropolitan (seperti Inggris di India atau Portugis di Afrika) dengan tujuan mengeksploitasi sumber daya dan menjadikan penduduk lokal sebagai subjek kolonial. Sebaliknya, kolonialisme pemukim memiliki tujuan menggantikan sepenuhnya masyarakat pribumi dengan masyarakat penjajah.

    Dalam model ini, para pemukim datang bukan sekadar untuk menguasai, melainkan untuk menetap secara permanen dan membangun masyarakat baru di atas tanah penduduk asli. Karena tanah yang mereka datangi tidak pernah benar-benar kosong, keberadaan masyarakat asli dianggap sebagai rintangan yang harus disingkirkan. Itulah sebabnya sejak awal dimulainya proyek Israel, kaum Zionis melakukan kekerasan, pembunuhan massal, perampasan tanah, dan penghapusan identitas budaya; yang diceritakan dengan detil dalam buku ini.

    Pappe mengutip ilmuwan Australia, Patrick Wolfe, yang menjelaskan bahwa kolonialisme pemukim beroperasi melalui “logika eliminasi,” yaitu upaya sistematis untuk menghapus keberadaan masyarakat asli, baik secara fisik maupun kultural. Selama logika eliminasi itu bertahan, proyek kolonial semacam ini tidak akan pernah mampu hidup berdampingan secara damai dengan masyarakat pribumi.

    Dari perspektif ini, kita bisa melihat jelas bahwa ide two states solution sangat tidak mungkin diwujudkan selama rezim Zionis masih berdiri. Rezim Zionis sejak awal tidak menginginkan adanya bangsa Palestina di tanah itu; ia ingin memiliki keseluruhan tanah Palestina untuk dijadikan “negara” Israel.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    4 COMMENTS

    1. Membaca Sejarah akan Membuka Wawasan akan mengetahui suatu Kebenaran,Membuka nalar setiiap pembaca,..agar tidak salah Memihak dan memberikan Stetment

    2. “logika eliminasi,” yaitu upaya sistematis untuk menghapus keberadaan masyarakat asli adalah perilaku penjajah yang sangat keji, menghilangkan sisi kemanusiaan mereka sendiri,sehingga masih pantaskah para penjajah ini disebut manusia?

    3. Akan_kah Negara Palestina hilang..karena penjajahan tanah palestina yang di dukung oleh Dunia..(Setengah gila_)
      Palestina hilang berarti masjid al-aqsha juga akan hilang..
      Atau Revolusi Kemanusian yang akan menang..

    4. Sebagai pembaca awam, saya merasa sangat tercerahkan dengan ulasan ini. Selama ini banyak yang bingung soal akar konflik di Palestina, tapi lewat penjelasan dari buku Ilan Pappe diatas, jadi lebih paham bahwa ini bukan sekadar soal agama, melainkan penjajahan yang nyata.
      Terima kasih sudah mengulasnya dengan bahasa yang mudah dimengerti. Semoga makin banyak orang tahu kebenaran sejarah yang sebenarnya. ♥️

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here