More

    UPH Buka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Bedah Saraf, Perkuat Fokus pada Neuro-Onkologi

    Kampus Universitas Pelita Harapan

    Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Bedah Saraf dan mulai menerima mahasiswa angkatan pertama untuk Tahun Akademik 2026/2027 sejak 24 September 2025. Program ini telah memperoleh izin resmi dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor 796/B/O/2025 tertanggal 8 September 2025. Kehadiran PPDS Bedah Saraf UPH menjadi langkah strategis Fakultas Kedokteran (FK) UPH untuk menjawab kebutuhan mendesak tenaga medis spesialis di Tanah Air. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk Indonesia mencapai 284 juta jiwa per pertengahan 2025. Sementara itu, Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI) merekomendasikan rasio ideal dokter bedah saraf sebesar 1:100.000 penduduk. Dengan perhitungan ini, Indonesia seharusnya memiliki lebih dari 2.000 dokter. Namun, hingga 2025, jumlah dokter spesialis bedah saraf yang terdaftar di PERSPEBSI baru mencapai kurang lebih 500 dokter

    Prof. Dr. dr. Julius July, Sp.BS (K)., M.Kes., IFAANS., Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Saraf UPH, menegaskan bahwa inisiatif FK UPH ini selain untuk membuka akses yang lebih luas bagi pendidikan dokter spesialis, tetapi juga menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu bagi masyarakat. 

    - Advertisement -

    “Kami memiliki visi untuk melahirkan dokter spesialis bedah saraf yang unggul di bidang neuro-onkologi, inovatif, berkarakter, serta aktif dalam penelitian dan pelayanan masyarakat. Kehadiran PPDS ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya rasio ideal jumlah dokter spesialis bedah saraf di Indonesia,” jelas Prof. Julius. 

    Fokus pada Neuro-Onkologi 

    Perjalanan menuju lahirnya PPDS Bedah Saraf FK UPH bukanlah proses singkat. Sejak 11 Maret 2021, tim kurikulum Prodi Bedah Saraf melakukan kajian mendalam dengan membandingkan kurikulum dari berbagai universitas di dalam dan luar negeri. Dari mancanegara, mereka menelaah program di Malaysia, Filipina, Vietnam, Jepang, hingga Taiwan. Sementara di Indonesia, studi dilakukan terhadap program sejenis di Universitas Udayana (UNUD), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Diponegoro (UNDIP). 

    Rangkaian persiapan ini berlanjut pada proses visitasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), serta Kolegium Bedah Saraf Indonesia. Puncaknya, pada 8 September 2025 terbit Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia yang memutuskan bahwa Program Studi Bedah Saraf Program Spesialis di UPH resmi dibuka. 

    “PPDS Bedah Saraf FK UPH dirancang memiliki keunggulan pada neuro-onkologi terintegrasi. Bidang ini berfokus pada diagnosis dan penanganan tumor otak, sumsum tulang belakang, serta berbagai gangguan neurologis yang berhubungan dengan kanker,” ucap Prof. Julius. 

    Didukung Fasilitas Canggih dan Terkini 

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here