More

    Unissula Dorong Inovasi Hijau & Harmoni Kampus Lewat Program Pengabdian dan Lembaga Perlindungan Kesehatan

    Kampus Unissula Semarang. (Foto: Tribun News)

    PATI, KabarKampus – Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) makin serius membuktikan diri sebagai kampus yang nggak cuma jago teori, tapi juga aktif membawa perubahan nyata di tengah masyarakat. Dua langkah besar mereka baru-baru ini jadi bukti: inovasi pengolahan limbah jadi energi hijau dan pembentukan lembaga perlindungan di bidang kesehatan.

    Tim dosen Unissula menggelar program pengabdian masyarakat di sentra industri bawang goreng Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Selasa (28/10). Program ini berfokus pada satu hal keren, yaitu mengubah limbah minyak goreng alias minyak jelantah jadi biodiesel, energi alternatif yang ramah lingkungan dan punya nilai ekonomi.

    Ketua tim, Dr. Nurwidiana, ST., MT., menjelaskan kalau pelaku industri bawang goreng di kawasan itu bisa menghasilkan hingga 150 liter limbah minyak per bulan. Selama ini, limbah itu cuma dibuang tanpa manfaat. “Pelaku industri belum tahu kalau minyak jelantah bisa diolah jadi biodiesel. Melalui pelatihan ini, kami tunjukkan bahwa limbah bisa jadi sumber energi bernilai tambah,” jelasnya seperti dikutip dari situs Unissula.

    - Advertisement -

    Tim Unissula juga membangun reaktor biodiesel skala kecil dan ngajarin proses produksinya pakai metode transesterifikasi, hasil riset mereka sendiri yang udah lolos standar nasional (SNI 7182:2015). Tidak cuma soal teknologi, proyek ini juga sekaligus implementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).  

    Khususnya SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Salah satu pelaku UMKM, Totok Riyanto, ngaku terbantu banget. “Dulu limbah minyak cuma numpuk, sekarang bisa jadi sesuatu yang bermanfaat. Malah bisa jadi tambahan penghasilan,” katanya.

    Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbudristek dan jadi contoh keren kolaborasi antara riset kampus, mahasiswa, dan dunia industri lokal. Selain urusan energi hijau, Unissula juga bergerak cepat di bidang sosial. 

    Mereka baru aja mendirikan Lembaga Perlindungan Dokter, Tenaga Kesehatan, dan Pasien untuk membantu penyelesaian sengketa di layanan kesehatan rumah sakit. “Awalnya sudah dicoba diselesaikan secara internal, tapi akhirnya tetap dibawa ke jalur hukum. Karena itu, kampus perlu langkah konkret agar kejadian serupa nggak menimbulkan konflik panjang,” ujar Rektor Unissula, Prof. Gunarto seperti dikutip dari Jateng Zone.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here