
JAKARTA, KabarKampus – Fenomena cuaca panas ekstrem yang melanda berbagai wilayah Indonesia belakangan ini bikin banyak orang kaget. Bayangin aja, suhu udara bisa tembus sampai 37,6 derajat Celsius bikin siapa pun mager keluar rumah. Tapi, di balik panas yang menyengat itu, ada kabar baik dari dunia kampus, yaitu pemerintah dan perguruan tinggi lagi serius banget memperkuat kolaborasi buat menghadapi isu-isu lingkungan seperti ini.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bareng Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi menjalin kerja sama dengan 48 perguruan tinggi di Indonesia buat memperkuat peran Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH). Tujuannya? Nggak cuma riset di atas kertas, tapi benar-benar membangun kebijakan lingkungan yang bisa dijalankan di lapangan.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan bahwa PSLH punya peran vital sebagai mitra pemerintah dalam menyiapkan rekomendasi dan instrumen kebijakan lingkungan yang berbasis riset akademik. “Kami berharap ada revitalisasi peran PSLH agar dukungan yang dibutuhkan pemerintah daerah bisa lebih optimal,” ujarnya Kamis (30/10) di Jakarta, seperti dikutip dari Republika.
Hanif juga menekankan, kolaborasi dunia kampus dan pemerintah bisa jadi pondasi kebijakan berbasis sains. “Universitas punya peran penting, bukan cuma di perumusan kebijakan, tapi juga dalam perencanaan, evaluasi, dan bahkan penegakan hukum lingkungan,” tambahnya.
Senada dengan itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto juga ngasih apresiasi tinggi buat langkah ini. “Kampus dan peneliti bisa dapat bahan riset yang relevan, sementara pemerintah memperoleh masukan yang kredibel secara akademik,” jelasnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






