More

    Forum Studi Internasional Bahas Strategi Tiongkok Mencari Pasar: Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia

    Seminar publik dengan tema “Strategi Tiongkok Mencari Pasar: Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia” di kampus Paramadina, Jum’at (30/10). (ist)

    JAKARTA, KabarKampus – Forum Sinologi Indonesia (FSI), bekerja sama dengan Paramadina Asia and Pacific Institute (PAPI) Universitas Paramadina dan Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI ) melaksanakan seminar publik dengan tema “Strategi Tiongkok Mencari Pasar: Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia”.

    Seminar yang diselenggarakan secara hybrid di Kampus Kuningan, Trinity Tower lantai 45 (31/10) ini, menghadirkan sejumlah pakar lintas bidang, akademisi, ekonom, pelaku industri, hingga perwakilan komunitas Tionghoa Indonesia untuk mengulas bagaimana strategi ekspansi ekonomi Tiongkok ke Indonesia. 

    Dalam konteks global yang ditandai oleh kompetisi ekonomi, perubahan geopolitik, dan transformasi industri yang pesat, Tiongkok telah muncul sebagai kekuatan utama dengan strategi pasar yang semakin agresif dan sistematis. Komoditas asal Tiongkok datang melalui berbagai jalur baik legal maupun tidak sah secara hukum di saat pelaku industri Indonesia tengah berjuang untuk bertahan. Hal ini berpotensi menghadirkan tantangan bagi industri kita di tengah peluang yang muncul dari hubungan antara kedua negara. 

    - Advertisement -

    Sebagai upaya untuk memahami fenomena tersebut maka seminar ini menghadirkan tiga pembicara yaitu La Ode Ikrar Hastomi, S.E., M.A, Ketua Tim Program Direktorat ASDIPI, Ditjen KPAII, Kemenperin, Yen Yen Kuswati, S.Psi, Wakil Ketua Komite Tetap Konektivitas Sosial Budaya Bidang Infrastruktur KADIN, dan Mohamad Dian Revindo PhD, Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha FEB UI. Kegiatan ini dimoderatori oleh Muhammad Farid, M.PA, Sekretaris FSI yang merupakan akademisi dari President University. 

    Dalam sesi sambutan pembuka, Dr. Peni Hanggarini, Direktur PAPI dan Dosen Magister Hubungan Internasional Universitas Paramadina, mengajak peserta seminar mengingat kembali sosok Laksamana Zheng He dari Dinasti Ming dalam sejarah hubungan antara Tiongkok dan Nusantara yang terjalin pada sekitar abad-15. Melalui misi pelayarannya ke berbagai wilayah Asia termasuk Indonesia, Tiongkok melangsungkan diplomasinya tidak dengan kekuatan militer.

    “Dulu hubungan ini terjalin melalui pelayaran dan pertukaran barang seperti sutra, keramik, rempah-rempah serta budaya; kini telah berkembang menjadi kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan teknologi. Bagaimana Indonesia menghadapi ini sebagai tantangan sekaligus peluang merupakan hal yang penting untuk dikaji” ujar Dr. Peni.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here