More

    Kisah Dosen Unram, Minimnya Apresiasi terhadap Akademisi

    Postingan dosen Unram, Ahmad Junaidi di akun instagramnya @junaydflody pada Rabu (5/11). 

    Sebuah kritik keras mengenai penghargaan terhadap akademisi dalam acara-acara mahasiswa kembali mencuat ke publik setelah Ahmad Junaidi, dosen muda Universitas Mataram (Unram), membagikan pengalamannya melalui akun Instagram pribadi @junaydflody pada Rabu (5/11). 

    Unggahan tersebut sontak memantik diskusi luas, terutama karena menyangkut isu lama, yaitu ketimpangan apresiasi antara pembicara akademis dan figur publik seperti influencer. Ahmad, yang mengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unram, menceritakan bahwa ia menjadi salah satu narasumber dalam sebuah acara mahasiswa berbayar yang dihadiri ratusan peserta. 

    Namun, honor yang diterimanya jauh berbeda dari narasumber lain yang didatangkan panitia. Menurut Ahmad, penyelenggara rela mengalokasikan dana hingga belasan juta rupiah untuk mendatangkan seorang influencer termasuk honor, tiket, hingga berbagai permintaan khusus.

    - Advertisement -

    Sementara dirinya hanya menerima imbalan Rp300 ribu. Perbedaan mencolok ini membuatnya merasa akademisi belum mendapatkan penghargaan yang layak. Dalam unggahannya, ia menegaskan bahwa masalah ini bukan semata perkara nominal honor, melainkan soal penghargaan terhadap kompetensi dan integritas akademik.

    “Ketidakpantasan dan kurangnya respect terhadap keahlian merupakan sumber ketidaknyamanan saya. Dengan biaya belasan juta mendatangkan influencer, harusnya mahasiswa bisa lebih pantas dalam penghargaan pada pembicara dosen lokalnya,” kata Ahmad.

    Ahmad menjelaskan bahwa ia tidak mempermasalahkan honor ketika menjadi pembicara untuk kegiatan nonkomersial. Selama lebih dari satu dekade, ia kerap hadir di acara mahasiswa tanpa bayaran dan aktif mengajar secara sukarela setiap akhir pekan. Namun menurutnya, acara kali ini berbeda karena bersifat komersial dan menarik keuntungan dari peserta.

    “Gratis pun saya tidak masalah. Sudah tak terhitung saya menjadi pembicara. Sebelas tahun saya menjadi sukarelawan aktif. Gak masalah. Tapi ketika Anda punya acara berbayar dan mendatangkan influencer dengan biaya belasan juta, dan Anda mengundang saya, saya harus ajari kalian makna respect.” tegas Ahmad.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here