Ahmad Fauzan Sazli
BRASILIA, KabarKampus – Rendy Arai dan Band Sindikat Musik Penghuni Bumi (Simponi) tak hanya menggebrak panggung acara penutupan Anti- Corruption Conference di Brasilia, Brasil, Minggu, (11/11/2012) lalu. Ia bersama band Simponi memikat Peter Eigen, pendiri lembaga anti korupsi Global Transparancy International, untuk bernyanyi di atas panggung.
Eigen tiba-tiba naik pentas dan bernyanyi bersama Rendy. Lagu “Donna-Donna” yang menjadi pengiring gerakan sosial tahun 1960 membuat Eigen tak kuasa menahan hasrat untuk bernyanyi di atas panggung.
Dengan lagu yang mereka bawakan, seperti lagu “Vonis” yang memenangi kompetisi musik anti korupsi Fairplay, serta lagu “Bongkar” dari Iwan Fals, dan “One Life” dari U2 menyihir lebih dari 1.500 aktivis anti korupsi peserta konferensi tersebut.
Para peserta acara ikut bernyanyi dan berdansa dengan lagu-lagu yang dibawakan Simponi.
Seperti dalam konser di Global Youth Anti-Corruption Network Forum empat hari sebelumnya di Brasilia, kelima personel band mengenakan kaos almarhum Munir untuk mendesak pemerintah menuntaskan kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia itu.
Gamulya Berkah, penggagas Simponi sekaligus pemain angklung dan tamborin, juga sempat memakai kaos bergambar wajah Malala Yousafzai, remaja Afghanistan yang aktif mendorong pendidikan bagi perempuan namun ditembak dan sempat koma. Gamulya menyatakan kaos tersebut sebagai solidaritas untuk perjuangan gadis itu.
Komunitas musisi berlabel Simponi itu meraih posisi kedua dalam kompetisi musik antikorupsi global Fairplay. Band asal Mesir, Youssra El Hawary, memenangi juara pertama, sedangkan band dari Republik Demokratik Kongo, S3, berada di posisi ketiga. Ketiga band didapuk main di panggung di akhir Global Youth Anti-Corruption Network Forum dan International Anti-Corruption Conference.[]