BANDUNG, KabarKampus – Sekitar 30 orang yang mengatasnamakan Front Pembela Islam (FPI) mendatangi sekretariat Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Daunjati Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di jalan Buah Batu, Bandung, Selasa, (10/05/2016). Kedatangan FPI ini ingin membubarkan kuliah filsafat “Sekolah Marx : Memahami Seni Lewat Pemikiran Karl Marx” yang digelar LPM Daunjati.
FPI datang ke sekretarat LPM Daunjati sekitar pukul 11.30 WIB sambil meneriakkan “NKRI Harga Mati. FPI juga menyebut para mahasiswa sebagai PKI.
“Mereka datang bergerombol, ada lebih dari 20 orang. Mereka bilang intinya akan menyikat habis komunisme di Indonesia. Terus saya jawab, kami tidak mengorder gerakan politik, kami hanya mengorder pengetahuan,” kata Mohammad Chandra Irfan, Pemimpin Umum LPM Daun Jati kepada KabarKampus di sekretariat Daunjati.
Selanjutnya kata Chandra, seorang dari anggota FPI yang memakai peci kemudian putih meneriakkan ‘geus bubarkeun!’ (sudah bubarkan saja!). Disusul dengan teriakannya, ‘kalian PKI !’. Mereka juga meminta para mahasiswa untuk keluar dari kampus.
Namun, bukannya takut, Chandra kemudian membalasnya dengan teriakan. “Siapa yang PKI? Anda jangan menuduh orang seenaknya! Saya Islam!,” ungkap Chandra.
Kemudian FPI memberikan dan membacakan surat pernyataan pemberhentian kegiatan Sekolah Marx yang ditandatangani Dr. Suhendi Afriyanto (Wakil Rektor III). Selanjutnya mereka berteriak takbir dan kalimat “kadieu anjing”.
Tidak terima begitu saja mahasiswa kemudian berteriak “Hidup mahasiswa!”. Situasi kemudian memanas, saling dorong dan adu mulut terjadi. Situasi mereda setelah seorang dosen ISBI bernegosiasi dengan FPI, FPI kemudian membubarkan diri.
Acara Sekolah Marx yang digelar LPM Daunjati terdiri dari 10 rangkaian acara dan telah digelar sejak Febuari 2016 lalu dengan berbagai pembicara seperti Barra Pravda, Dede Mulyanto, Aminuddin TH Siregar, Syamsul Barry, dan F.X Widaryanto, Erie Setiawan. Pada saat FPI datang sebenarnya tidak ada acara apapun, karena pembicara yang dijadwalkan hadir yaitu Benny Yohannes (Warek I ISBI) tengah berkunjung ke Amerika.[]