More

    Mahasiswa Cap Jempol Darah di Batam

    Ahmad Fauzan Sazli

    Mahasiswa melakukan cap darah di depan Pelabuhan Sekupang, Batam, Selasa, 18/12/2012. FOTO : RICKY
    Mahasiswa melakukan cap darah di depan Pelabuhan Sekupang, Batam, Selasa, 18/12/2012. FOTO : RICKY

    JAKARTA, KabarKampus – Temu Mahasiswa Nasional (Teman) yang diikuti oleh 300 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia diwarnai dengan cap jempol darah di Pelabuhan Sekupang, Batam, Selasa, (18/12/2012). Cap jempol darah itu dilakukan sebagai penyataan atas perlakuan Malaysia terhadap warga Indonesia di Malaysia dan pernyataan siap perang dengan Malaysia.

    Dengan menggunakan jaket almamater dari kampus masing-masing secara bergantian mahasiswa menempelkan jempol mereka yang telah ditusuk dengan jarum  di atas kain putih berukuran 1 x 10 meter. Kemudian setelah cap jempol darah, mereka membacakan ikrar siap berperang melawan Malaysia.

    - Advertisement -

    “Detik ini pula kami nyatakan perang dengan Malaysia dan siap menyisir warga Malaysia di Indonesia. Mulai dari Batam detik Ini juga,” kata Waode Nurlansi, mahasiswa Unhalu, Sulawesi Tenggara membacakan ikrar.

    Menurut Lansi, ikrar siap perang tersebut sebagai sebuah ketidakpercayaan mahasiswa terhadap pemerintah yang mereka anggap tidak perduli dengan kedaulatan bangsa. “Sikap ini adalah inisiatif kami. Bila pemerintah tidak mampu untuk melawan Malaysia, kami mahasiswa dan warga menyatakan siap berperang dengan Malaysia,” kata Lansi.

    Lansi mengungkapkan, penyataan mahasiswa yang siap berberang dengan Malaysia tersebut merupaka salah satu rekomendasi dari kegiatan Temu Mahasiswa Nasional (Teman) yang di gelar di Batam, dari tanggal 16 Desember – 17 Desember 2012.

    Sebelumnya, sejak siang mahasiswa dengan menggunakan sekitar puluhan speed boot dan dilengkapi dengan bambu runcing serta bendera Indonesia melakukan apel siaga di perbatasan Malaysia – Indonesia. Setelah itu mahasiswa melakukan sweeping terhadap warga Malaysia yang akan menyeberang ke Batam. Namun dalam aksi sweeping tersebut mahasiswa tidak mendapati warga Malaysia karena pelabuhan Sekupang dalam keadaan kosong.

    Setelah cap jempol darah, mahasiswa akan melakukan sweeping terhadap warga Malaysia yang berada di sejumlah titik di kota Batam dan kemudian memulangkan mereka dengan paksa ke negaranya.[]

     

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here