Ahmad Fauzan Sazli
Pengendara Motor Honda Kharisma menerobos banjir di jalan S.Parman, Jakarta Barat, Kamis, (17/01/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Banjir setinggi satu meter membuat sepeda motor tak bisa melintasi jalan S.Parman, Jakarta Barat, Kamis, (17/01/2013). Meski demikian masih banyak pengguna sepeda motor yang memaksakan motornya melintasi banjir.
Tak sedikit motor yang mogok karena memaksakan melintasi banjir. Seringnya motor yang mogok, membuat warga bersorak-sorai saat ada pengguna motor yang memaksa melintasi banjir.
“Satu, dua tiga. Mogok, mogok, mogok. Mati, mati, mati,” teriak warga kepada pengguna motor Honda Kharisma yang memaksakan motornya.
Saat berada di tengah air, motor itu mati. Warga kemudian mentertawakannya. “Mending bayar Rp.30.000 daripada turun mesin Rp.300.000,” celoteh salah satu warga.
Meski mentertawakannya warga tetap membantu mendorong motor tersebut hingga keluar area banjir.
Hal yang sama terjadi dengan motor-motor berikutnya. Setiap ada motor yang memaksa lewat, maka akan diteriaki. Namun tak semua motor mati saat menerobos banjir. Beberapa motor besar berhasil melewatinya.
Ketika berhasil, teriakan olok-olok itu pun berubah menjadi tepuk tangan warga. “Haha, malu deh yang teriak, kalau motornya berhasil,” kata salah satu pengguna motor yang hendak melintasi banjir.
Hingga saat ini banjir masih menggenangi sekitaran Grogol, Jakarta Barat. Banjir membuat jalan-jalan di sekitaran Grogol macet.[]