Ahmad Fauzan Sazli
Ilustrasi. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Tim Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mengembangkan Digital Mark Reader (DMR), yaitu suatu teknologi untuk mengunji lembar ujian. DMR ini mampu memeriksa Lembar Jawaban Komputer (LJK) hingga 12.000 LJK dengan akurat.
Prof. Dr.Ing.Ir. Iping Supriana, ketua tim tim riset ITB mengatakan, bahwa kelebihan yang dimiliki oleh DMR cukup banyak. Dengan alat ini, perserta ujian bisa menggunakan spidol atau pulpen. Selain itu penyelenggara ujian dapat menggunakan kertas fotokopi, lembar jawaban satu warna, dan mencetak dengan ukuran biasa mulai dari kertas A3 hingga A5.
“Selain memeriksa jawaban, DMR juga dilengkapi dengan fitur analisis jawaban ujian maupun hasil statistik kuesioner,” kata Prof Iping.
Menurut Prof Iping, tim pengembang DMR ITB turut menerapkan beberapa algoritma canggih yang memungkinkan pembacaan segala jenis LJK, termasuk LJK OMR. Penerapan tersebut untuk dapat melakukan penyimpanan hingga perbaikan kualitas gambar sehingga pembacaan akurat.
“Untuk pembuatan form LJK, disediakan pula DMR-Editor untuk membuat desain form LJK dengan biaya penggandaan yang sangat rendah,” ungkap Prof. Iping.
Prof Iping menjelaskan, bahwa sembilan tahun terakhir berbagai penyelenggara ujian telah beralih dari menggunakan Optical Mark Recognition (OMR) menuju teknologi DMR. Inovasi Prof Iping bersama timnya ini, telah digunakan oleh ribuan lembaga, seperti Chevron, Darya Varia dan Toyota Astra, ratusan universitas untuk keperluan ujian, kuesioner, maupun registrasi.
Selain itu DMR juga digunakan pada ujian seleksi CPNS pusat dan daerah, rekrutmen BUMN, bank dan perusahaan swasta, ujian sertifikasi guru, sertifikasi bankir dan pejabat pengadaan, serta ujian di kepolisian maupun militer yang umumnya berbentuk psikotes.[]
