Frino Bariarcianur
SURABAYA, KabarKampus—Salah satu satwa langka penghuni Kebun Binatang Surabaya (KBS), Komodo (Varanus komodoensis) mati karena kelainan ginjal, Selasa kemarin (26/11/2013).
Si Komo berusia 11 tahun itu mati saat sedang menjalani perawatan intensif di ruang karantina KBS. Hasil otopsi tim medis KBS menyatakan kematian Si Komo karena ada kelainan ginjal.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan komodo ini. Rupanya kelainan ginjal yang cukup kronis membuat komodo ini tak bisa dipertahankan,” ungkap drh. Liang Kaspe, Direktur Operasional KBS seperti dilansir ANTARANEWS.COM.
Menurut Liang Kaspe, penyakit ginjal kronis yang dialami komodo baru terdeteksi dalam beberapa minggu terakhir. Ketika mengetahui ada kelainan pada binatang raksasa itu langsung dibawa ke ruang karantina.
Tim medis KBS menyatakan penyebab kelainan ginjal karena komodo asal Provinsi Nusa Tenggara Timur itu mengkonsumsi air dari sungai Kali Surabaya. Air sungai sudah tercemar limbah pabrik.
Kebun Binatang Surabaya pernah disorot karena dinilai tidak profesional mengurus penghuninya. Pada Kamis pagi (14/11/2013) seekor Jaguar (Panthera onca) bernama Dainler mati di kandangnya karena menderita tumor. Pada Maret 2012, satu-satunya jerapah koleksi KBS mati di kandangnya karena perutnya penuh dengan plastik. []