Ahmad Fauzan Sazli
Bis Kondom. FOTO : Twitter @nastaraabdullah
YOGYAKARTA, KabarKampus – BEM Universitas Gadjah Mada menyesalkan kebijakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang menggelar Pekan Kondom Nasional dengan membagi-bagikan kondom secara gratis di berbagai kota di Indonesia. BEM UGM menganggap kebijakan tersebut justru memasukkan budaya seks bebas kepada masyarakat.
“Kami tidak habis pikir dengan pola pikir Menkes tersebut,” kata Yanuar Rizki Pahlevi, Presiden Mahasiswa BEM UGM kepada KabarKampus, Senin, (02/12/2013)
Menurut Yanuar, bagi-bagi kondom untuk mencegah HIV adalah hal yang tidak nyambung. Pasalnya menurut beberapa ahli, kondom tidak bisa mencegah HIV, karena ukuran virus tersebut lebih kecil dari pori-pori kondom itu sendiri.
“Yang harus dilakukan pemerintah adalah menghilangkan sex bebas, bukan bagi-bagi kondom,” kata Yanuar.
Yanuar menegaskan bahwa atas kebijakan tersebut, BEM UGM meminta Menkes mundur dari jabatannnya. Mereka menganggap Menkes telah menganjurkan untuk melakukan sex bebas dan merugikan dunia pendidikan.
“Kami akan tunggu klarifikasi Menkes kepada DPR terkait ukuran virus HIV dan pori-pori kondom tersebut,” tutur Yanuar.[]