More

    ITS Pangkas Waktu Kuliah

    A. Fauzan

    Ilustrasi Mahasiswa ITS. Foto : ITS
    Ilustrasi Mahasiswa ITS. foto : ITS

    SURABAYA, KabarKampus – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tengah ramai membicarakan pemangkasan waktu kuliah. Hal itu lantaran surat edaran bertanda tangan Prof Dr Ing Herman Sasongko, Wakil Rektor I ITS, yang mengumumkan penyusutan masa perkuliahan selama satu semester.

    Dalam surat tersebut menyebutkan pemangkasan waktu kuliah yang sebelumnya 18 Minggu menjadi 16 Minggu. “Bersama ini kami sampaikan hasil Rapat Senat Bidang Akademik tentang peraturan akademik ITS tahun 2014 yang telah dilaksanakan tanggal 20 Agustus 2014 mengena jumlah minggu dalam satu semester di peraturan akademik yaitu :  Semula satu semester adalah 18 Minggu menjadi satu semester adalah 16 Semester.”

    - Advertisement -

    Prof Herman Sasongko mengatakan, ketentuan tersebut berlaku sejak mahasiswa baru masuk. Ia juga yakin rentang waktu itu sangat cukup untuk menyelesaikan perkuliahan dalam satu semester.

    “Diharapkan, ke depan para pengajar dan yang diajar bisa memanfaatkan waktu yang tersisa untuk membuat sesuatu,” tambahnya. Ia memberi contoh sederhana seperti dengan membuat program kreativitas mahasiswa atau pun membuat sesuatu lainnya yang bisa bermanfaat. Selain itu, kebijakan ini juga diakuinya akan memberikan hal baru bagi mahasiswa selain belajar di kelas.

    Herman menegaskan bahwa perkuliahan yang dilaksanakan selama 16 minggu ini tidak berarti materi perkuliahan akan dipadatkan. “Seharusnya itu cukup, bila menggunakan metode Student Learning Center (SLC),” tegasnya.

    SLC sendiri menurutnya merupakan metode dimana mahasiswa berperan lebih banyak selama pembelajaran dikelas. Sedangkan sang dosen lebih banyak memberi arahan saja kepada para mahasiswanya.

    Ia menjelaskan, dengan metode ini, maka pengajar dan yang diajar bisa nyaman. Namun dirinya agak menyayangkan dengan beberapa sikap dosen yang justru mengajar mahasiswa layaknya siswa SD. Padahal menurut dirinya, bila mahasiswa bisa mencari sendiri maka ilmu yang didapat akan lebih banyak.

    Herman memberi pesan kepada para dosen agar jangan memegang peranan di kelas terlalu banyak, biarkan mahasiswa yang mencari sendiri.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here