JAKARTA, KabarKampus – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bogor menilai pemilihan menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi adalah anti petani. Hal itu mereka nilai dari pemilihan Menteri Agraria dan Tata Ruang yang bukan dari unsur pejuang reforma agraria.
“Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Angraria dan Tata Ruang yang dipilih Jokowi belum pernah kami lihat memperjuangkan reforma agraria,” kata Desta Ardiyanto Ketua DPC GmnI Bogor.
Seharusnya, menurut Desta menteri Agraria yang dipilih Jokowi memang orang yang memahami tentang reforma agraria. Ia juga mempunyai rekam jejak perjuangan reforma agraria. Hal itu penting karena pelaksanaan reforma agraria adalah satu-satunya alat untuk mensejahterakan rakyat khususnya para petani.
“Dalam Visi Misi Resmi Jokowi-JK tertera jelas niatan untuk melaksanakan reforma agraria, namun niatan itu hanya menjadi janji surganya Jokowi-JK untuk berpihak pada nasib para petani,” ungkap Desta.
Selanjutnya Desta menegaskan, seharusnya Jokowi-JK lebih jeli dalam menentukan komposisi kabinetnya. Dan seharusnya Jokowi-JK memilih para menterinya yang memang sudah teruji rekam jejaknya dalam hal keberpihakannya.
“Jangan abaikan suara rakyat yang inginkan kabinet diisi oleh orang-orang yang konkret bekerja bersama rakyat. Kepentingan elit jangan terlalu dominan untuk diakomodir karena sejatinya kekuatan rakyatlah yang memenangkan jokowi,” terang Desta.
Menurut Desta, mereka juga menegaskan kepada Jokowi, apabila bertekad kuat untuk menjalankan Nawa Cita & melaksanakan Reforma Agraria demi menuju Indonesia Hebat maka harus secara tepat memasukan orang dalam kabinet. “Jangan sampai kecurigaan publik selama ini terbukti, dengan terlalu dominannya titipan asing dari pada titipan amanat rakyat,” jelasnya.[]