
DEPOK, KABARKAMPUS-Anggaran riset di Indonesia masih sangat kecil. Itu pun sumber risetnya sebagian besar dari pemerintah.
Menurut M. Nasir, Menteri Menristek dan Dikti, anggaran riset yang dikumpulkan saat ini hanya 0.09 persen dari pendapatan kotor di Indonesia. Anggaran riset tersebut kalau dibandingkan dengan negara tetangga masih jauh.
“Di Indonesia dana risetnya 74 persennya dari pemerintah. Yang 26 persen dari dunia usaha,” jelas M. Nasir.
Sementara itu, menurut Nasir, negara tetangga Indonesia 80 persennnya dari dunia usaha. “Mengapa ini terjadi karena hasil riset tersebut direalisasikan pada dunia usaha.
Oleh karena itu, Kemenristek akan menfasilitasi dan mendorong dunia usaha berkontribusi terhadap riset. “Idealnya setengah persen. Setengah persen itu sudah hebat luar biasa,” jelas
Nasir berharap bisa mendapatkan setengah persen tersebut dari swasta atau perusahaan. Dan secara informal Nasir sendiri sudah mensosialisasikan kepada Kadin dan asosiasi pengusaha.
Adapun menurut Nasir, sektor yang dikembangkan adalah sesuai harapan Presiden Jokowi adalah Kemaritiman, kedaultan pangan, dan energi.[]