More

    Pasca Banjir, Mahasiswa ITB Gotong Royong Bersihkan Rumah Warga

    Mahasiswa ITB membersihkan kampung Citeurep, Dayeuh Kolot. Foto : ITB
    Mahasiswa ITB membersihkan kampung Citeurep, Dayeuh Kolot. Foto : ITB

    BANDUNG, KabarKampus – Banjir Bandang yang terjadi di Kabupaten Bandung mengusik simpati dari mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Mahasiswa ITB dibawah komando Direktorat Ganesha Disaster Management, Kementerian Manajemen KM ITB bekerjasama dengan Korsa Salman bergerak bersama menggelar kegiatan tangap darurat dan kerja bakti pasca banjir bandang dari tanggal 02 – 04 Januari 2014.

    Dalam kegiatan yang mengusung slogan slogan ‘wani teu?’ atau ‘berani apa tidak’ ini mahasiswa memilih lokasi kerja bakti di Kampung Citeurep, Dayeuh Kolot, Bandung.  Selama tiga hari mereka bersama-sama membersihkan rumah dan lingkungan perkampungan dari lumpur, sampah, dan puing-puing bangunnan yang tertinggal saat banjir telah surut.

    Ferosa Arsadita (Meteorologi 2011), Menteri Manajemen Lingkungan KM-ITB  mengungkapkan, kegiatan ini dilandaskan asas kemanusiaan dan sikap saling membantu terhadap sesama manusia. “Tidak ada alasan untuk tidak turun tangan membantu korban banjir, karena kebetulan kami bisa membantu dan saat waktu liburan,” tutur Ferosa.

    - Advertisement -

    Menurut Ferosa, tanggapan masyarakat terhadap kegiatan ini sangat baik. Masyarakat merasa senang  atas bantuan yang telah diberikan. Ferosa berharap, masa kampus yang tergerak dan terlibat dalam kegiatan serupa dapat menjadi lebih banyak.

    “Berlandaskan kesukarelaan, kedepanya akan dibentuk tim yang lebih baik dan terkoordinir,” tutur Ferosa.

    Sebelumnya, masa kampus ITB yang tergabung kedalam KM-ITB Disaster Respone Team (KDRT) bekerjasama dengan Salman-ITB Health Centre, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), dan Volunteer Doctor,  mendirikan balai pengobatan sebagai bentuk awal  tanggap darurat banjir. Selain itu masa ITB juga turut terlibat dalam proses evakuasi korban banjir bandang menuju tempat pengungsian. Mereka juga menampung seluruh bantuan logistik berupa obat-obatan, makanan siap saji, makanan bayi, selimut, pakaian, pembalut, dan diaper dari masa kampus ITB untuk kemudian disalurkan kepada para korban banjir bandang.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here