More

    Peringati Lima Tahun Gusdur, Mahasiwa Gelar Gerakan ITS Bersarung

    Gerakan ITS Bersarung. Dok. ITS
    Gerakan ITS Bersarung. Dok. ITS

    SURABAYA, KabarKampus – Lima tahun lalu, tepat tanggal 30 Desember 2009, Abdurrahmad Wahid atau Gusdur, meninggal dunia. Untuk mengenang Presiden Indonesia ke-4 tersebut, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengadakan gerakan yang diberi nama ITS Bersarung.

    Acara ini digelar di kampus ITS Surabaya, Rabu, 31/12/2014). ITS Bersarung meliputi pawai keliling ke beberapa jurusan di ITS, kirab budaya, dan bersepeda. Semua kegiatan dilakukan dengan menggunakan sarung oleh para peserta.

    Imam Rahmat Fahmi, panitia acara mengatakan, sarung merupakan salah satu warisan budaya yang bukan milik suatu golongan saja. Karena banyak kain yang mirip sarung di beberapa daerah di Indonesia, seperti Bali dan Kalimantan.

    - Advertisement -

    Dengan mengusung tema Melestarikan Kearifan Khazanah Budaya Nusantara, kata Imam, mereka ingin menyeimbangkan antara nilai-nilai kebudayaan dan kemajuan teknologi dengan sarung yang sarat akan nilai-nilai kebudayaan.

    “Seperti tema yang tengah diusung, mengakar dalam khazanah budaya nusantara. Dengan membawa karakter sejuk, santun, praktis, dinamis, dan penuh optimisme, sarung masuk dan menjelma menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia,” kata Imam.

    Selain itu, menurut Imam, sarung juga digunakan berbagai unsur masyarakat untuk berbagai fungsi. Oleh karena itu sarung menjadi sebuah kearifan tersendiri bagi Bangsa Indonesia.

    Tak hanya itu, kata Imam, sarung juga bisa diabadikan sebagai ‘teknologi canggih’. Hal ini lantaran benda tersebut tak hanya menjadi selembar kain yang dijahit pada ujungnya hingga membentuk tabung.

    ”Ia bisa menjelma menjadi beraneka ragam fungsi, mulai dari digunakan di acara formal, menimang bayi (ayunan, red), alat untuk memanjat, kemul, hingga untuk permainan ‘ninja-ninja-an’,”terangnya.

    Dengan demikan, ITS dengan nilai-nilai luhurnya, sudah sepatutnya menjadikan sarung sebagai medium pembelajaran karakter dan kepribadian arek ITS. “Semoga ini juga bisa menginspirasi kampus dan instansi lain, sehingga dapat memunculkan gerakan Indonesia Bersarung,” tutup Imam.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here