Mustofa Sam

SURABAYA, KabarKampus – Pemuda Surabaya terus berusaha melakukan perubahan di kampung Putat Jaya atau yang dikenal dengan kampung eks Dolly. Kali ini, lewat Gerakan Melukis Harapan, mereka membangun Taman Pendidikan Al-Quran di sana.
Dahulu, sempat terdapat TPA dengan santri berjumlah ratusan anak. Mereka belajar Iqro’ dan Al Qur’an. Namun TPA tersebut sudah lama tiada.
Pada bulan Desember 2014 kemarin, GMH membangun kembali TPA yang berlokasi di Masjid At Taubah tersebut. Selama dua bulan berjalan jumlah santrinya terus bertambah.
Para ustadz dan stadzah di TPA tersebut yakni, M. Bagus Priambodo dan Dyah Oktavia. Mereka mengajar secara profesional. Di setiap pertemuannya para santri diajarkan menulis Al Qur’an dan hafalan yang kemudian bida diamalkan setiap harinya. Mereka juga menggunakan form penilaian atau kartu prestasi santri sebagai lembar kontroling perkembangan santri.
Namun, sayangnya TPA yang diinisiasi oleh Bagus dan Dyah ini hanya berlangsung satu kali dalam seminggu. Ini karena keterbatasan SDM.
“Saat ini TPA masih berjalan satu kali seminggu. Karena keterbatasan SDM”, ucap bagus.
Bagus berharap kedepannya pertemuan di TPA At Taubah bisa bertambah dengan adanya pengajar baru. Belajar ngaji di TPA ini bisa enam kali pertemuan dalam seminggu.[]