
BANDUNG, KabarKampus – Forum Aktivis Bandung menilai Jokowi lebih mengedepankan pencitraan semata dalam mengatasi kebakaran hutan yang melanda sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu terlihat dari lambannya pemerintah mengatasi masalah kebakran hutan.
“Bahkan Jokowi cenderung bertindak sporadis tanpa memiliki road map dalam mengatasi masalah kebakaran hutan secara integratif,” kata Budiana Irmawan, Jurus Bicara Forum Aktivis Bandung, Rabu, (22/10/2015).
Menurut Budiana, kebakaran hutan terjadi hampir merata di semua kawasan dan sudah berlangsung lebih dari satu bulan. Hal ini berdampak serius bagi kehidupan masyarakat luas. Perekonomian menurun karena arus distribusi barang terganggu, sarana pendidikan diliputi asap pekat yang membuat anak-anak sekolah terpaksa meliburkan diri, dan tentu membahayakan kesehatan.
“Bahkan anak Balita dan usia lanjut tidak sedikit meninggal dunia terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut,” ungkap Budiana.
Padahal kata Budiana, bukan saja faktor iklim el nino yang sebelumnya bisa diprediksi, tetapi juga akibat ekspansi besar-besaran korporasi yang merubah kawasan hutan menjadi industri perkebunan sawit. Seharusnya juka pemerintah Jokowi-JK hadir dan tidak permisif kepada kepentingan korporasi, kasus kebakaran hutan tidak akan memprihatinkan seperti sekarang.
Karena itu, Forum Aktivis Bandung (FAB) yang merupakan perkumpulan eksponen aktivis angkatan 80 dan 90-an dari Bandung mendesak Jokowi menindak dan menghukum pimpinan korporasi yang terbukti membakar hutan untuk kepentingan industri perkebunan sawit.
Selain itu mereka juga mendesak Jokowi untuk menindak dan menghukum birokrasi dan TNI atau Polri yang terbukti berkohabitasi dengan korporasi. Dan terakhir mereka meminta Pemerintahan Jokowi-JK menghentikan alih fungsi kawasan hutan menjadi lahan industri perkebunan.[]