
BANDUNG, KabarKampus – Lebih dari seratus mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia menggelar Pertemuan Nasional Mahasiswa Indonesia di kampus Universitas Padjajaran, Jatinangor, Sumedang. Pertemuan yang digelar sejak tanggal 16 Oktober 2015 ini membahas evaluasi pemerintahan Jokowi yang tepat setahun pada 20 Oktober 2015.
Konferensi ini diikuti oleh mahasiswa dari Aceh hingga Papua. Seperti kampus Universitas Syiah Kuala, Universitas Kampuas Sintang, Universitas Batanghari Jambi, Unpad, UI, ITB, Universitas Kristen Papua, Universitas Muhammadiyah Sorong, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil konsolidasi tersebut Pertemuan Nasional Mahasiswa Indonesia menyatakan Pemerintah Jokowi – JK telah gagal mengemban amanat rakyat. Bagi mereka selama setahun Pemerintahan Jokowi – JK banyak diisi dengan kegagalan dan penghianatan terhadap rakyat Indonesia.
Menurut Navajo Bima, Ketua BEM Fisip Unpad, keadaan Indonesia saat ini sangat memperihatinkan. Mulai dari adanya penindasan dan diskriminasi yang terjadi dimana-mana, rakyat makin sulit hidupnya, sumber daya alam yang terus digerogoti untuk segelintir orang.
“Hal itu telah cukup menjadi dasar untuk mengatakan kata gagal kepada pemerintahan saat ini,” ungkap mahasiswa Ilmu Politik ini.
Ia menerangkan, janji-janji Jokowi pada masa kampanye hanya menjadi pepesan kosong semata. Visi nawacita sebagai konsep pemerintahan menjadi naif dalam penerapannya. Karena yang terjadi adalah bertolak belakang dengan apa yang telah diumbar selama ini.
“Kehidupan rakyat semakin sulit sehingga tidak ada realisasi untuk memperbaiki itu semua,” ungkap Navajo.
Bagi Navajo dan kawan-kawan, Nawacita merupakan gambaran pemerintahan Jokowi dalam lima tahun menjabat. Namun Jokowi – JK sepertinya tidak ada upaya untuk memperbaiki ini semua.
“Sehingga telah cukuplah bagi kami untuk menyatakan mosi tidak percaya kepada pemerintahan saat ini,” tegas Navajo.[]