Penyebaran Virus Zika sedang menjadi perbincangan dunia saat ini. Virus yang disebarkan oleh nyamuk ini diduga keras menjadi penyebab lahirnya bayi dengan otak yang tidak sempurna di Brazil.
Saat ini penyebaran virusnya berlangsung di Amerika Latin, bahkan hingga Eropa dan Asia. Meski belum ditemukan korban di Indonesia, masyarakat tetap perlu mewaspadai kemungkinan terinfeksinya virus Zika ini.
Dr. Ari Fahrial Syam, pengajar di Fakultas Ilmu Kedoteran UI mengatakan, pembawa virus Zika adalah Aedes Aegypti. Nyamuk jenis ini memang terdapat di Indonesia dan membawa penyakit infeksi dan Chikunguya
“Karena dibawa oleh nyamuk yang sama, upaya pencegahan virus Zika pun dapat disamakan dengan pencegahan DBD,” katanya.
Menurutnya, karena memiliki kesamaan dengan virus demam berdarah, virus ini bisa ditekan dengan pemberantasan sarang nyamuk dan sosialisasi 3 M (Mengubur, Mengurus, dan Menutup). Seperti slogan Kementerian Kesehatan yaitu mengubur barang bekas, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan pemberian bubuk abate.
Saat ini musim hujan sudah datang, karena itu upaya pencegahan infeksi dari nyamuk Aedes Aegypti perlu ditingkatkan.
Bagaimana gejala virus Zika?
Dr. Ari Fahrial Syam, seperti infeksi virus pada umumnya pada awal penyakit pasien akan merasakan demam mendadak, lemas, kemerahan pada kulit badan, punggung dan kaki, serta nyeri otot dan sendi. Beda dengan dengan infeksi virus Dengue, pada infeksi ini mata pasien akan merah karena mengalami radang konjungtiva atau konjungtivitis. Pasien juga akan merasakan sakit kepala.
Adapun biasanya pemeriksaan laboratorium sederhana hanya menunjukkan penurunan kadar sel darah putih seperti umumnya infeksi virus lainnya. Berbeda dengan infeksi demam berdarah, infeksi virus Zika tidak menyebabkan penurunan kadar trombosit.
Sementara itu masa inkubasi hampir mirip dengan infeksi virus Dengue yaitu beberapa hari sampai satu minggu. Sekilas infeksi virus Zika hampir mirip dengan virus dengue sehingga adanya infeksi ini sering kali tidak terdeteksi karena umumnya gejalanya ringan.
Dr. Ari Fahrial Syam menjelaskan, Dengan istirahat dan banyak minum pasien dapat sembuh. Obat-obat yang diberikan hanya bertujuan untuk mengatasi gejala yang timbul yaitu jika gatal diberikan obat gatal dan jika demam diberikan obat demam.[]