More

    Persiapkan KKN di Papua, Mahasiswa UGM Belajar di Pertenakan Babi

    Mahasiswa UGM berfoto bersama di depan peternakan babi di Desa Somodaran, Sabtu, (21/05/2016). Foto : Ridwan
    Mahasiswa UGM berfoto bersama di depan peternakan babi di Desa Somodaran, Sabtu, (21/05/2016). Foto : Ridwan

     YOGYAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 11 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti pelatihan ternak babi di peternakan babi di Jalan Water KM 3,5, Desa Somodaran, Sabtu, (21/05/2016). Kegiatan ini digelar sebagai persiapan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM yang akan digelar di Kabupaten Puncak, Ilaga, Papua pada 20 Juni – 7 Agustus 2016.

    Menurut Ridwan, mahasiswa peternakan UGM, kegiatan ini dilaksanakan guna mempersiapkan kemampuan mahasiswa dalam segi penanganan babi maupun pemeliharaanya. Kegiatan ini menarik karena sebagian dari mahasiswa jarang melihat langsung babi dan tidak pernah belajar soal babi.

    “Banyak ilmu yang kami dapatkan ketika berbincang-bincang dengan pemilik Peternakan Babi ini,” kata Ridwan.

    - Advertisement -

    Ia menuturkan, seperti yang diberikan oleh Ning, seorang pemilik peternakan yang sudah hampir 10 tahun lebih mengelola peternakan. Ia memberikan pengarahan kepada mahasiswa bagaimana menangani penganan ternak babi, baik babi yang masih muda maupun yang sudah besar.

    “Salah satu diantara kami pun ada yang mencoba meng-handling ternak babi yang baru lahir. Kemudian kami juga belajar terkait pemberian pakan babi, pemeliharaan, pemberian vaksin, kesehatan babi, serta perdagangan daging babi,” ungkap Ridwan.

    Sementara itu Ning menjelaskan, Vaksin Babi diberikan saat setelah lahir dengan pemberian minggu ke-1 dengan vaksin mycoplasma, minggu ke-2 hog cholera, minggu ke-3 mycoplasma dan minggu ke-4 vaksin hog cholera. Vaksin mycoplasma biasanya pengaruh pada babinya untuk mencegah merasakan batuk-batuk. Sedangkan hokolera sendiri mengakibatkan pengaruh kematian masal babi.

    “Sehingga perlu penanganan terlebih dahulu, agar nantinya tidak terjadi hal semacam itu. Pemberian vaksin ini dilakukan selama dua kali, dengan jarak 6 bulan setelah vaksin pertama. Selain itu perlu ada pemberian obat cacing pada babi yang berumur 2 bulan. Karena pengaruhnya tidak baik bagi pertumbuhan ternaknya.” Kata Bu Ning pemilik peternakan babi.

    Kegiatan pelatihan pra-KKN ini sebenarnya tidak hanya dilakukan pelatihan peternakan babi saja. Tetapi beberapa program lainnya juga ada, seperti pelatihan pengajaran, pengolahan pangan, pembuatan pupuk organik dan kegiatan yang sesuai dengan  program yang sudah direncanakan selama KKN nantinya. Adapun program KKN kami dibedakan menjadi 5 bagian, yaitu bagian Pendidikan dan Pemerintahan, Pertanian, Medik aserta Teknik.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here