AUSTRALIA PLUS INDONESIA
Polisi di Australia sedang berusaha mencari identitas murid sekolah perempuan dari sekitar 70 sekolah swasta dan negeri di seluruh Australia, karena foto-foto porno mereka disebarkan di forum percakapan online.
Halaman online itu dilapokan berisi gambar-gambar remaja putri dalam keadaan telanjang, beberapa dengan nama, sehingga yang lain bisa memberikan angka penilaian.
Polisi di negara bagian New South Wales, Queensland, Victoria dan ACT mengatakan mereka sedang menyelidiki demikian juga dengan departemen pendidikan.
“Situs yang ada adalah dalam bentuk forum chatting dimana kita bisa mengirim foto dan juga meminta kiriman foto dari berbagai sekolah dan lokasi di seluruh Australia.” kata Detektif Sersan Senior David Milles dari Townsville.
“Dari pemahaman, ada sejumlah gambar yang sudah dipasang di situs tersebut, minimun sekitar 70 sekolah telah berhasil diidentifikasi di seluruh Australia, dimana beberapa orang meminta foto dari sekolah tersebut dipasang.”
Departemen Pendidikan Queensland, New South Wales dan Tasmanian mengatakan bahwa mereka tahu akan adanya situs tersebut dan telah bekerja sama dengan polisi.
“Situs itu sangat tidak pantas. Kami akan bekerja sama dengan badan lain, termasuk polisi sebagai tindakan mendesak guna memastikan keselamatan dan kesejahteraan seluruh siswa kami.” kata Departemen Pendidikan Queensland dalam sebuah pernyataan.
Detective Sersan Senior Miles mengatakan petugas sedang bekerja melakukan pengecekan foto-foto tersebut sebagai bagian dari penyelidikan nasional.
“Yang pertama, bila kami bisa mengetahu identitas siapa saja, kami akan melakukan pendekatan ke yang bersangkutan, untuk mengetahui bagaimana gambar itu dibuat.” katanya.
“Kami kemudian akan melakukan penyelidikan mengenai bagaimana disebarkan, bagaimana bisa masuk ke web.”
“Kami kemudian akan melihat siapa yang melakukan pelanggaran.”
Dia mengatakan bahwa situs itu memuat sedikitnya gambar dari murid 18 sekolah di Queensland.
Salah satu sekolah di Queensland adalah Southern Cross Catholic College di Brisbane yang mengadakan pertemuan dengan semua staf dan murid hari Rabu (17/08/2016).
Kepala Sekolah Brett Horton mendiskusikan situs tersebut dan bahasa yang digunakan di situs yang disebut sebagai “berisi kekerasan, mencari mangsa, dan melecehkan perempuan.”
“Saya menjelaskan konsekuensi dalam kehidupan sehari-hari atas menyebarkan gambar tersebut, dari mulai rasa malu, stress sampai implikasi hukum seperti tuduhan tindak kriminal.” kata Horton dalam sebuah pernyataan.
Menteri Pendidikan Tasmania, Jeremy Rockliff di depan parlemen setempat mengatakan dua sekolah negeri di negara bagian tersebut tersangkut dalam jaringan pornografi tersebut.
“Tuduhan ini sangat serius berkenaan dengan insiden keamanan siber, yang menyebutkan keterlibatan dua sekolah negeri di Tasmania, satu college dan satu lagi sekolah.” katanya.
“Departemen akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki masalah ini lebih lanjut, yang sekarang sedang dilakukan.”
Polisi di ibukota Canberra mengatakan mereka melakukan penyelidikan mengenai adanya lima sekolah di sana yang terlibat dan merujuk tuduhan itu kepada Kantor Komisioner Keselamatan Anak-anak di Internet.
Salah satu sekolah tersebut, Radford College, mengeluarkan pernyataan kepada orang tua murid yang mengatakan mereka tidak akan memberikan toleransi sama sekali atas tindakan seperti ini.
“Sekolah akan bekerjasama sepenuhnya dalam penyelidikan apapun yang dilakukan pihak berwenang dalam soal ini.” kata pernyataan tersebut.
“Radford College mengambil pendekatan toleransi nol untuk tindakan seperti ini, yang memang sangat bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan tidak saja sekolah namun juga masyarakat lebih luas.”
Kepala sekolah St Mary Mackillop College di Canberra, Michael Lee, menggambarkan situs itu sebagai ‘merendahkan derajat dan melanggar hak privasi.”
“Laporan ini menunjukkan adanya hal yang lebih serius dari pada kesalahan pengambilan keputusan, ini adalah tindakan merendahkan, mempermalukan, dan tidak menghormati orang lain.” katanya.
Penyelidikan akan membutuhkan waktu
Detective Sersan Senior Miles mengatakan polisi memperkirakan pemilik atau pembuat situs ini, yang dilaporkan memiliki alamat di luar negeri, akan memindahkan situs tersebut ke server lainnya.
“Dalam beberapa hari mendatang, situs itu akan dipindahkan ke lokasi lain dan beroperasi menggunakan nama lain.” katanya.
“Kami hanya bagian kecil dari penyelidikan nasional.”
“Akan diperlukan waktu berbulan-bulan untuk mengetahui identitas orang per orang, melihat foto yang ada dan melanjutkan penyelidikan.”
“Kami tidak berbicara mengenai penyelesaian masalah minggu ini atau bulan ini. Ini akan menjadi penyelidikan jangka panjang.”
Di New South Wales, polisi di kota Newcastle mengatakan mereka menyelidiki laporan mengenai situs yang disampaikan oleh beberapa gadis.
Taskforce Argos, yang menyelidiki eksploatasi seksual terhadap anak-anak di Queensland, mengatakan bahwa belum ada laporan resmi di sana mengenai situs tersebut.
“Sejauh ini, Polisi Queensland belum lagi menerima laporan resmi namun kami bekerjasama dengan sejawat dari negara bagian lain dalam menyelidiki tuduhan yang ada.” kata pernyataan polisi Queensland. []