More

    Misteri Penyebab Kematian Gajah Yani Terungkap

    ENCEP SUKONTRA
    BANDUNG, KabarKampusPada pertengahan Mei lalu, Kebun Binatang Bandung dihebohkan dengan kematian gajah bernama Yani (35). Penyebab kematiannya masih misterius alias masih dugaan.

    Silvana Ratina, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, baru-baru ini sudah menerima hasil pemeriksaan labolatorium terhadap organ-organ tubuh Yani.

    Silvana Ratina menyebutkan, Yani memang mati akibat infeksi pada sejumlah organ vital bagian dalam tubuhnya seperti paru, jantung dan ginjal. Penyebab kematian ini menguatkan dugaan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yang memeriksa Yani sebelumnya, bahwa Yani mengalami infeksi paru.

    - Advertisement -

    “Penyebab kematian Yani adalah infeksi di paru, jantung dan ginjal,” kata Silvana Ratina, saat ditemui di sela acara pelepasliaran surili di Situ Patengan, Kabupaten Bandung, Rabu (07/09/2016).

    Tetapi infeksi pada paru Yani bukan karena kuman TBC seperti yang dikhawatirkan banyak pihak selama ini. Jika Yani TBC berpotensi menularkan ke hewan lain yang ada di kebun binatang, bahkan tidak menutup kemungkinan menular pada pengunjung/manusia.

    “Jadi penyebabnya bukan TB yang dikhawatirkan akan menyebar,” tandasnya.
    Mengenai munculnya penyakit terhadap gajah Yani, ia menjelaskan banyak faktor yang melatarbelakanginya, antara lain kelalaian pengelola kebun binatang.

    “Dari hasil labolatorium ini ada sejumlah faktor penyebab gajah Yani sakit, termasuk kelalaian pengelola,” katanya.

    Ia menjelaskan Kebun Binatang Bandung dikelola oleh yayasan. Ketika Yani sakit, pengelola sendiri mengalami sakit sehingga tidak bisa mengawasi kesehatan hewan secara intensif. Fakta lain, kata dia, saat itu Kebun Binatang Bandung juga tidak memiliki dokter hewan. Padahal setiap kebun binatang wajib memiliki dokter hewan yang bertugas memantau kesehatan satwa.

    Untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan labolatorium Yani, menurut Silvana Ratina pihaknya sudah memonitor kondisi terkini Kebun Binatang Bandung.

    Pihak Kebun Binatang Bandung, sambung dia, sudah memiliki dokter hewan sendiri. Sebelumnya Kebun Binatang Bandung juga mendapat bantuan dokter hewan dari Taman Safari Bogor.

    “Selanjutnya kita tetap monitor,” katanya.

    Menurutnya, monitoring tersebut juga berfungsi memberikan peringatan terhadap fasilitas yang kurang. Saat ini Kebun Binatang Bandung juga terus berbenah memperbaiki fasilitasnya agar memenuhi kesejahteraan satwa.

    “Kemarin mereka sudah memperbaiki kandang, sudah rehabilitasi satwa yang yang sakit-sakit, banyak sarana diperbaiki,” ujarnya.

    Seperti diberitakan, gajah Yani tewas pada Mei 2016 lalu. Waktu itu kematian Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ini menyita perhatian banyak pihak termasuk kalangan pecinta satwa. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here