More

    Mall di Kawasan Eks Palaguna Bisa Berdampak Buruk Bagi Lingkungan dan Sosial

    Ruang Terbuka Hijau kota Bandung semakin kecil. FOTO : FRINO BARIARCIANUR

    BANDUNG, KabarKampus,  Rencana pembangunan Eks Palaguna yang berada di Alun-alun Timur Kota Bandung menjadi bangunan hotel, mall dan rumah sakit mendapat penolakan dari Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat (Walhi Jabar).

    Organisasi lingkungan ini menganggap tiga bangunan yang akan diberinama Bandung Icon tersebut akan berdampak buruk pada lingkungan dan aspek sosial.

    Dadan Ramdan Harja, Direktur Walhi Jabar mengatakan, kawasan eks Palaguna yang sebelumnya dibangun Gedung Miramar dan Gedung Palaguna-Nusantara, dan perpustakaan merupakan kawasan lindung di Kota Bandung. Karena sebelumnya, di kawasan tersebut tidak terlalu banyak bangunan, sehingga masih memiliki fungsi resapan dan lindung.

    - Advertisement -

    “Apalagi kawasan tersebut berada di sempadan Sungai Cikapundung yang memiliki sumber mata air. Sehingga kalau itu dibangun mall, hotel dan rumah sakit, maka daya dukung kawasan tersebut akan berkurang,” kata Dadan Ramdan dalam diskusi “Jorowok Alun-alun Detak Nandi Kota Bandung” di BCCF, Bandung, Sabtu, (03/01/2017) kemarin.

    Ramdan menjelaskan, ruang yang dibutuhkan di kawasan tersebut adalah kawasan ruang terbuka hijau. Jika itu dilakukan, maka pemanfaatannya bisa disinergikan dengan nilai sejarah, budaya dan cagar budaya. yang memiliki fungsi sosial dan lingkungan.

    Menurutnya, ada banyak dampak negatif bila “The Bandung Icon” jadi dibangun. Diantaranya adalah masalah sampah yang akan semakin bertambah. Salah satunya sampah B3 yang dihasilkan rumah sakit.

    “Tidak ada jaminan bila sampah bisa teratasi dengan adanya bangunan tersebut,” tutur Ramdan.

    Belum lagi, ungkap Ramdan pengambilan air tanah yang besar-besaran. Karena untuk mall apalagi hotel dan rumah sakit butuh air yang cukup banyak. Apalagi bila bangunan mall, rumah sakit, dan hotel tersebut dibangun di dekat sungai, maka akan menambah kerusakan sungai.

    Tak hanya itu, Ramdan menambahkan, dampak sosial karena kemancetan juga akan bertambah bila ada bangunan komersil di sana. Karena, bangunan seperti mall, rumah sakit, dan hotel merupakan tempat berkunjung yang membuat orang akan lebih sering melewati wilayah tersebut. Sehingga macet tidak bisa terhindarkan.

    “Sekarang saja sudah macet, apalagi nanti bila menjadi bangunan komersil,” tambah Ramdan.

    Bagi Ramdan, kawasan eks Palaguna merupakan kawasan yang tidak terpisahkan dari kawasan cagar budaya dan alun-alun. Sementara bangunan seperti rumah sakit, mall dan hotel dengan tinggi mencapai 72 meter tidak dapat dijadikan icon kota Bandung apalagi bernilai cagar budaya.

    Ramdan mengaku, setuju kawasan eks Palaguna harus direvitalisasi. Namun bukan kawasan komersil seperti hotel, mall, dan rumah sakit.

    “Menurut saya, idealnya direvitalisasi menjadi hutan kota,” ungkap Ramdan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here