BANDUNG, KabarKampus – Gerakan mahasiswa saat ini dinilai kurang saling terkoneksi. Pemberangusan buku yang berujung skorsing mahasiswa Telkom University menjadi indikasi kurangnya konektivitas itu.
Herry Sutresna alias Ucok Homicide mengatakan, diperlukan penciptaan momen terus menerus yang bisa merangsang tumbuhnya konektivitas antar gerakan mahasiswa.
Penciptaan momen bisa melalui film, diskusi, dan acara berkumpul lainnya. Nah, bicara soal film, kata Ucok Homicide yang juga aktivis 98, dirinya bersama kawan-kawan buruh di Lembaga Informasi Perburuhan Sedane (LIPS) membuat film “Factory Asia”.
Tujuannya, tidak lain untuk membuat momen yang merangsang terbentuknya jejaring gerakan buruh yang diharapkan menginspirasi mahasiswa pula.
Dalam kesempatan itu juga Ucok Homicide membandingkan gerakan mahasiswa Indonesia. Gerakan mahasiswa kini berbeda dengan dulu yang lebih terkoneksi.
“Kawan-kawan mahasiswa sendiri kayaknya nggak ada komunikasi seperti dahulu. Indikatornya, saya datang ke aksi solidaritas mahasiswa yang diskors Telkom University itu, sangat sedikit yang datang dari kampus lain,” kata Ucok Homicide, yang menjadi pembicara dalam diskusi “Meraba Skema Ekspansi Modal di Indonesia” di Kaka Cafe, Jalan Tirtayasa, Bandung, Kamis (11/05/2017).
Padahal, kata dia, gerakan perubahan tidak mungkin terwujud tanpa terbentuknya jaringan antar elemen di masyarakat. Entah itu jaringan mahasiswa, buruh, aktivis masyarakat dan lainnya. “Reformasi 98 lahir dari diskusi panjang yang dilakukan di kos-kosan, di kontrakan, dan sebagainya yang terus bergulir,” kata Ucok Homicide.
Di saat tidak ada komunikasi antar elemen mahasiswa, akan sulit mengontrol kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada pemilik modal (kapitalis) daripada rakyat kecil. Sementara kapitalis semakin mudah membangun pabrik yang mengeksploitasi buruh dengan upah murah, hingga menyerobot sawah dan memicu konflik agraria.
Menurutnya, gerakan mahasiswa saat ini kalah solid oleh gerakan buruh, termasuk buruh tani. “Mereka (para buruh) rapat nyata, kita rapat sebulan sekali pun tidak,” kata vokalis hip hop Homicide (1994) ini.
Ia menambahkan, mahasiswa harus cepat membangun jaringan sehingga bisa mengerucutkan sikap yang harus dilakukan. Ia berharap percepatan membangun jaringan ini bisa dimulai di Bandung.
“Kita harus bikin percepatan, karena rezim sekarang pun melakukan percepatan,” katanya. []