More

    Sam Shepard Meninggal karena ALS, Apa itu ALS?

    MSN

    Sam Shepard seorang aktor kawakan, sutradara, dan penulis drama yang biasanya menjadi aktor dari film-film luar angkasa seperti The Right Stuff dan Black Hawk Down meninggal kamis 27 Juli 2017 silam. Pria hebat yang juga merupakan penulis drama klasik seperti Burried Child yang telah memenangkan hadiah Pulitzer dan True West ini tutup usia di umurnya yang ke-73 tahun akibat penyakit ALS yang dideritanya.

    ALS adalah kepanjangan dari Amyotrophic Lateral Sclerosisc yang dikenal juga dengan penyakit Loe Gehrigs. Pertarungan Shepard dengan penyakit ini tak pernah diketahui sebelumnya hingga Senin sebelum kematiannya.

    - Advertisement -

    Penyakit langkah yang progresif dan degeneratif ini menimpa setidaknya 20.000 orang Amerika setiap tahunnya, termasuk sekitar 6000 pasien yang baru saja terdiagnosis.

    Para penderita ALS kehilangan kemampuannya untuk mengendalikan fungsi motorik mereka. Hal ini disebabkan karena sel saraf yang menghubungkan otak dengan berbagai otot mengalami peluruhan. Penyakit ini di akhir akan menyebabkan penderita tidak lagi bisa makan dan bernafas.

    Hingga saat ini, penyakit ini seperti hukuman mati yang tak dapat ditolak. Belum ditemukan obatnya dan para penderita ALS biasanya meninggal dalam kurun waktu 5 tahun setelah didiagonsa.

    Sebenarnya, dalam beberapa tahun terakhir ini telah ada beberapa perkembangan dalam memerangi penyakit ALS.

    Penyakit ini memang baru saja diangkat ke publik pada tahun 2014, ketika itu dilakukan penggalangan dana ALS (ALSA). Kampanye yang kita kenal dengan “Ice Bucket Challenge” yang dilakukan salah satu orgnisasi nirbala mendapat sorotan media yang luar biasa ketika itu dan menghasilkan jutaan dollar, tepatnya sekitar $115 juta hanya dalam waktu delapan minggu.

    Bagi sebagian orang kampanye ini diolok-olok karena sama sekali tak memberi sumbangsih apapun dalam penelitian ALS, namun uang yang diperoleh tersebut sebenarnya membantu penemuan gen baru terkait dengan penyakit ALS ini.

    Pada bulan Mei 2017, Food and Drug Administration (FDA) akhirnya menyetujui terapi obat ALS, Radicaca, Mitsubishi Tanabe Pharma America. Ini adalah obat baru pertama yang disetujui dalam 22 tahun. Ini adalah terapi ALS kedua di pasar AS setelah raksasa farmasi Prancis Sanofi’s Rilutek. Namun Rilutek bukanlah obat meskipun memiliki potensi untuk mengatasi gejala-gejala dari ALS.

    Masih menjadi sebuah tantangan besar untuk menemukan obat penyakit-penyakit langkah yang sulit ditangani ini. []

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. Saya hapsani uur 40 tahun, keluhannya. Datang bulan tidak teratur,selalu maju 10 hari setelah haid, solusinya gimana ya dok apakah itu masih normal atau ada efek sampingnya..? Trima kasih sebelumnya

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here