Seekor paus pembunuh di Perancis bisa “berbicara”. Dia mampu mengatakan “halo” dan “bye bye (selamat tinggal)”. Paus ini dianggap sebagai paus pertama yang diajarkan meniru suara manusia.
Wikie, seorang paus orca betina berusia 14 tahun yang tinggal di Marineland di Antibes, Perancis tenggara, direkam dalam video meniru banyak ucapan manusia termasuk nama “Amy”, dan bahkan melontarkan buah raspberry dari lubang di bagian atas kepalanya.
Para ilmuwan sudah tahu bahwa paus pembunuh bisa meniru lumba-lumba hidung botol dan singa laut, namun penelitian menemukan bahwa Wikie mampu meniru suara salah satu pelatihnya.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal ‘Proceedings of the Royal Society B’, para peneliti di Universitas St Andrew, Skotlandia, menemukan bahwa Wikie membuat “tiruan yang bisa dikenali” dari keseluruhan enam ungkapan yang mereka katakan kepadanya, dan mempelajarinya dengan “relatif cepat”.
Belajar dengan sangat cepat
Para peneliti berusaha membuat Wikie menirukan kata-kata “ah ah”, “halo”, ” bye bye (selamat tinggal)”, “Amy”, “one, two (satu, dua)” dan “one, two, three (satu, dua, tiga)”.
Ia diuji 30 kali untuk masing-masing frasa dan mampu mengucapkan “halo” dan “one, two, three (satu, dua, tiga)” di percobaan pertamanya.
Paus pembunuh berhasil menirukan kata “halo” dengan benar sebanyak 55 persen dari periode uji coba, dan “one, two (satu, dua)” sebanyak 36 persen dari periode itu.
Wikie membuat suara bising sambil mengeluarkan kepalanya dari air dan dengan lubang di bagian atas kepalanya terbuka, yang menurut penelitian penting karena ia biasanya berkomunikasi di bawah air.
Meskipun paus ini tak membuat tiruan sempurna dari semua suara yang diminta, “tiruan suaranya dikenali seperti yang dinilai oleh pengamat independen dan analisis akustik”.
“Tingkat akurasi ini sangat luar biasa mengingat subjek (Wikie) memiliki sistem produksi suara yang sangat berbeda dibandingkan manusia,” tulis artikel tersebut.
Suara paus yang spesifik
Pengamatan paus pembunuh di alam liar telah menunjukkan bahwa jenis paus yang berbeda memiliki “dialek” yang berbeda pula, spesifik untuk masing-masing kelompok.
Para peneliti mengatakan, percobaan baru-baru ini memperkuat kemampuan orca untuk belajar melalui “tiruan vokal” dan bisa dipertahankan melalui interaksi sosial.
Mereka mengatakan, mungkin saja data mereka mewakili “perkiraan konservatif” dari kemampuan paus pembunuh untuk meniru.
“Data kami menunjukkan bahwa paus pembunuh bisa meniru suara di luar daftar suara yang biasa mereka dengar -yang merupakan bagian penting dari informasi jika seseorang, tak hanya, ingin mengetahui apa yang dilakukan seekor spesies, tetapi juga apa yang bisa dilakukannya, di bawah serangkaian keadaan yang beragam,” tulis artikel di jurnal itu.
Sumber : ABC Australia