Badan perwakilan ‘Universities Australia’ resmi merilis pedoman untuk menangani pelecehan sexual terbaru di kampus-kampus Australia. Jumat (20/07/2018). Himbauan ini tertuang dalam sebuah pedoman nasional baru yang sudah disepakati oleh universitas-universitas di Australia.
Dalam himbauan tersebut, universitas di Australia harus memberikan pelatihan bagi semua staf, khususnya staf terdepan yang menangani pertama kekerasan dan pelecehan seksual di kampus. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk melindungi para korban.
Protokol dalam panduan tersebut menyebutkan universitas harus mempertimbangkan apakah perlu mengambil tindakan mendesak setelah adanya laporan pelecehan. Termasuk juga memindahkan seorang mahasiswa ke kelas yang berbeda atau mengatur akomodasi alternatif bagi para korban.
“Inti dari panduan ini adalah untuk menghilangkan hambatan untuk melapor,” kata direktur eksekutif Universities Australia, Catriona Jackson.
Dalam beberapa tahun terakhir, universitas di Australia telah dikecam keras karena gagal merespon secara memadai insiden pelecehan. Selain juga tidak membasmi budaya yang membahayakan di kampus.
Anna Hush dari kelompok ‘End Rape On Campus’ mengatakan akan ada baiknya jika panduan tersebut juga memasukkan lebih banyak cara-cara menghindari serangan seksual. Mereka tahu penyebab yang mendasari kekerasan seksual adalah ketidaksetaraan gender.
“Kami benar-benar harus mengatasi sikap dan perilaku terkait gender di tingkat dasar untuk menghentikannya terjadi,” katanya.
Namun panduan ini tidak mengikat universitas secara hukum, tetapi memberikan kerangka untuk membentuk kebijakan mereka sendiri.
Sumber : ABC Australia