AMERIKA, KabarKampus – Hutang mahasiswa Amerika Serikat (AS) memecahkan rekor tertinggi yakni 1,5 Triliun Dollar. Jumlah tersebut lebih besar dari biaya yang dikeluarkan pemerintah Amerika dalam perang Irak.
Dilansir dari laman rt.com, hutang mahasiswa tersebut merupakan pinjaman pendidikan dari Pemerintah AS. Laporan situs Sovereign Man menyebutkan sebanyak 70 persen dana pinjaman tersebut diberikan oleh pemerintah AS. Sedangkan dari laporan keuangan tahun 2017 yang dikeluarkan pemerintah federal bulan lalu, jumlah pinjaman kepada mahasiswa mencapai 1,06 Triliun Dollar.
Pinjaman mahasiswa merupakan aset nomor satu pemerintah federal AS, yang mencakup sekitar 30 persen dari neraca keuangannya. Bantuan keuangan ini telah berkembang sejak 12 tahun terakhir dan menyumbang lebih dari delapan persen dari PDB negara.
Mahasiswa Amerika memang rata-rata lulusan Perguruan Tinggi. Hutang mereka rata-rata mencapai 34.000 Dollar per orang. Para mahasiswa ini diharapkan bisa membayar hutang tersebut dalam 21 tahun ke depan.
Namun tak semua diantara mereka dapat membayar hutang dengan mudah. Satu dari empat dari 44 juta pemegang pinjaman mahasiswa di AS dilaporkan berjuang untuk melakukan pembayaran atau gagal bayar.
Sehingga dari survei terbaru SoFi, sebuah perusahaan keuangan pribadi yang menyediakan pinjaman refinancing mahasiswa, hipotek, dan pinjaman pribadi, pinjaman mahasiswa tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental peminjam. Dalam surveinya menunjukkan, sebanyak 83 persen responden merasa mereka tidak dapat bersantai karena pinjaman tersebut.
Sementara 50 persen responden mengatakan, pinjaman tersebut menyebabkan mereka merasa tertekan. Lebih dari sepertiga mereka yang disurvei mengeluh dan tidak bisa tidur karena hutang pinjaman mahasiswa. Selain itu sejumlah besar dari mereka, kehilangan kesempatan untuk bepergian, mempromosikan perawatan diri dan membuat keputusan besar dalam hidup.[]
