More

    Kelas Kritis : Pengetahuan Praktikal dalam Transformasi Sosial

    Dinamika dalam tatanan dunia yang tidak pernah damai, ketimpangan kesejahteraan ekonomi, dan fakta tentang ketidakadilan sosial dan politik, adalah realitas yang sulit untuk dibantah sampai saat ini. Ditambah dengan kehancuran lingkungan yang sebagian besar diakibatkan oleh tangan-tangan manusia ketimbang fenomena alam, sementara perdebatan antara menaklukkan, harus tunduk, atau hidup selaras alam pun juga masih terus terjadi.

    Sementara itu, dunia juga terus menyajikan setiap peristiwa bagaikan sebuah pasar, di dalam ruang dan waktunya pertukaran atau transaksi kepentingan setiap dan semua aktor terus berlangsung. Para pemimpin pemerintahan negara, para korporat dengan korporasi transnasionalnya, masyarakat sipil dengan organisasi aktivisme dan gerakan sosialnya. Para aktor dunia yang bahkan harus bergelut dan bergulat untuk mengatur dunia agar menghasilkan tatanan yang lebih pas bagi semua warga dunia.

    Di sisi yang lain, kita juga dihadapkan pada realitas berilmu pengetahuan yang seolah-olah harus netral, bebas nilai, dan berjarak dengan realitas. Kecuali realitas empiris yang hanya menjadi objek kajian yang disebut ilmiah dan seringkali hanya menjadi pengetahuan dan pemahaman masa lampau. Sedangkan realitas masa kini seolah-olah harus selalu di depan ketika ilmu pengetahuan hanya bisa mengekor di belakangnya. Lalu, apakah ilmu pengetahuan menjadi berguna untuk menerawang masa depan manusia?

    - Advertisement -

    Bagaimana mewujudkan dunia yang damai, makmur, dan adil bagi semua warga dunia jika aturan main atau rezim sebagai norma internasional terjebak dalam normatifitas yang tidak pernah sampai pada substansi sebagai solusi terhadap permasalahan global? Mengapa substansi itu tidak bisa dicapai bahkan dilampaui ketika semua orang menginginkannya? Apakah mungkin memikirkan dunia tanpa mengubahnya?

    Mungkin karena kita selalu lupa atau bahkan menolak historisitas dalam memahami realitas empiris. Mungkin kita selalu terjebak pada legalitas dan formalitas dalam menghadapi realitas secara tekstual tanpa menafsirkannya dan melupakan konteksnya. Mungkin kita lebih asyik dengan normatifisme dan benar-benar lupa dengan humanisme. Mungkin kita terlalu kaku untuk memperlakukan struktur atau agen-agen perubahan sosial tanpa pemahaman yang lebih proporsional. Bahkan kita lupa bahwa dunia tidak hanya untuk dipikirkan dan dipahami, sementara kita terus meratapi, namun kita tidak mampu dan mau mengubahnya.

    Lalu, bagaimana caranya?

    Ikuti Kelas Kritis :

    “Pengetahuan Praktikal dalam Transformasi Sosial”

    bersama :

    Virtuous Setyaka
    Dosen HI, FISIP UNAND, Mahasiswa Doktoral HI, FISIP UNPAD & member Geostrategy Study Club

    Senin-Sabtu, 22-27 Oktober 2018

    🕓 Setiap jam 19.00 s/d 21.00 WIB

    🏡 Di @KaKa_cafe
    Jl. Sultan Tirtayasa No. 49 Bandung

    📚 Fasilitas :
    – makalah
    – sertifikat
    – kopi tubruk / teh manis setiap pertemuan (6 x)

    KUOTA TERBATAS

    Registrasi :
    http://bit.ly/KelasKritis-31

    Konfirmasi :
    022 – 20512187 (WhatsApp @kaka_cafe)

    Hidup hanya sekali, Hiduplah dengan bermutu!

    Salam hormat 🙏

    www.kabarkampus.com
    @kabarkampuscom
    @futureclub.id
    @kaka_cafe
    Geostrategy Study Club

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here