More

    Merdeka Finansial Sejak Muda

    Ilustrasi / doughroller

    Merdeka finansial sejak muda bukanlah hal yang mustahil untuk diraih. Namun perlu usaha untuk menggapainya.

    Perlu digaris bawahi, Merdeka Finansial bukan berarti memiliki pendapatan besar. Tetapi bagaimana seseorang bisa mengatur finansialnya dan didukung gaya hidup yang baik pula.

    - Advertisement -

    Hindari Sifat Boros

    Salah satu godaan generasi millenial adalah belanja. Terlebih di masa pandemi Covid-19, millennials untuk tidak membeli barang yang bersifat keinginan semata, seperti “nongkrong” dan “shopping”. Kuncil financial planning saat masih muda adalah jangan boros dan tidak konsumtif.

    Merencanakan Keuangan

    Konsumtif menjadi tantangan sendiri bagi generasi muda. Sehingga menjadi penting bagi mereka untuk membuat perencanaan keuangan untuk mengamankan pemasukan mereka sehingga bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan.

    Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound atau SMART bisa dipilih menjadi dasar untuk menganalisis tujuan finasial seseorang. Setelah menetapkan tujuan peserta diajak untuk mencari strategi meraihnya.

    Pertama yaitu pastikan arus kas bersih (net cash flow) dalam posisi yang positif. Contohnya adalah memastikan uang yang keluar tidak melebihi uang yang masuk. Arus kas bersih inilah yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan finansial serta memastikan untuk tidak utang atau tidak membeli kebutuhan melebihi aset yang dimiliki.

    Investasi

    Perlu untuk dipahami bahwa mengalokasikan finansial untuk melakukan investasi ini penting untuk masa depan. Karena masih muda, masih banyak waktu untuk mencoba hal-hal baru, maka rajin-rajinlah cari tahu instrumen-instrumen investasi yang tepat dan bisa menghasilkan return maksimal dan kurangi kebiasaan konsumtif untuk hal-hal yang kurang urgent agar pengelolaan keuangan bisa dilaksanakan dengan baik dari sekarang.

    Namun sebelum berinvestasi anak muda perlu memahami instrumen dan resikonya dengan baik. Investasi pada dasarnya adalah upaya mengalahkan inflasi, sehingga dana yang kita miliki sekarang, tetap memiliki nilai yang kurang lebih sama di masa depan. Investasi dapat dilakukan melalui saham, properti, reksadana, obligasi, deposito, atau instrumen keuangan lainnya.

    Menyisihkan Bukan Menyisakan

    Terakhir Akbar menyampaikan ketika melakukan investasi biasakan untuk “Menyisihkan” bukan “Menyisakan”. Saran tersebut disampaikan Akbar sebab biasanya ketika seseorang mendapat pemasukan yang dilakukan adalah membelanjakan uang terlebih dahulu dan menyisakannya untuk sedikit investasi. Namun uang sisa tersebut terkadang luput untuk investasi dan digunakan untuk belanja keperluan lain lagi. 

    Tips ini diberikan oleh Auilia Akbar, Financial Educator dari Lifepal dalam webinar Finding Financial Freedom for Gen Z and Millennials pada Jum’at (25/9/2020). Kegiatan ini digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

    Terakhir Akbar menyampaikan ketika melakukan investasi biasakan untuk “Menyisihkan” bukan “Menyisakan”. Saran tersebut disampaikan Akbar sebab biasanya ketika seseorang mendapat pemasukan yang dilakukan adalah membelanjakan uang terlebih dahulu dan menyisakannya untuk sedikit investasi. Namun uang sisa tersebut terkadang luput untuk investasi dan digunakan untuk belanja keperluan lain lagi. 

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here