More

    Kapal Ambulan dan Rumah Sakit UI Juara Desain Kapal Kesehatan Nasional

    MALANG, KabarKampus – Dua kapal rancangaan Mahasiswa Universitas Indonesia berhasil memenangkan Lomba Desain Inovasi Kapal Kesehatan 2020. Kedua kapal tersebut adalah kapal Kapal Ambulans Autonomous dan Kapal Rumah Sakit sebagai kapal medis transportasi jalur laut untuk penanganan pasien di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).

    Kedua kapal tersebut dirancang oleh Enam mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang tergabung dalam dua tim. Rancangan kapal medis tersebut berhasil meraih Juara 1 dan 2 pada ajang Lomba Desain Inovasi Kapal Kesehatan sebagai rangkaian dari Kompetisi Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2020 yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada 5 – 7 November 2020.

    Kapal ambulan Waras-19

    Penghargaan Juara Pertama diraih oleh Tim Flying Dutchman dengan ancangan Kapal Ambulans Autonomous mereka diberi nama WARAS-19 (Water Ambulance Renewable Energy with Autonomous System). Kapal ini merupakan transportasi jalur laut untuk penanganan dan pemindahan pasien COVID-19 dari pulau yang fasilitas kesehatannya yang kurang memadai, ke pulau yang memiliki fasilitas kesehatan memadai.

    - Advertisement -

    “Desain kapal ambulans ini memanfaatkan beberapa inovasi untuk memaksimalkan kinerja,” terang Fadhil salah satu anggota tim.

    Inovasi yang mereka gunakan lanjut Fadhil seperti sistem propulsi yang menggunakan motor elektrik dan berbahan bakar hidrogen, autonomous partial, solar panel sebagai sumber tenaga beberapa instalasi pada kapal, dan ramp untuk proses beaching jika kapal diharuskan merapat pada area yang tidak dilengkapi dermaga. Untuk keamanan, kapal dibagi menjadi dua bagian yaitu green zone (daerah steril) untuk tenaga medis dan red zone (daerah pasien).

    Kapal rumah Sakit MAKARA-19

    Berikutnya, Tim Navire Medical yang meraih juara kedua dengan desain Kapal Rumah Sakit yang diberi nama MAKARA-19. Kapal ini didesain untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit terapung dalam penanganan COVID-19 pada daerah 3T, serta untuk menangani bencana maupun penyaluran bantuan kemanusiaan lainnya.

    Kapal rumah sakit didesain dengan panjang 130 meter, lebar 22.5 m dan tinggi sarat air 7 meter. Dilengkapi dengan 72 ruang isolasi, 8 kamar ICU, 3 ruang operasi dan pelayanan umum seperti apotek dan laboratorium, serta UGD khusus COVID-19 dan UGD umum, serta robot patient service untuk mengantar logistik kebutuhan pasien dalam ruang isolasi.

    Untuk sistem kelistrikan, kapal ini menggunakan mesin diesel dan dibantu dengan panel surya dan turbin angin yang dapat menghasilkan daya hingga 200 kw setiap harinya. Secara ideal daya tersebut dapat menghemat biaya bahan bakar kelistrikan sebesar 27 persen.

    Sistem kemudi kedua kapal ini dirancang menggunakan kemudi otomatis tahap 2 menurut IMO (International Maritime Organization). Sehingga kapal dapat bergerak secara otomatis dengan pantauan kru kapal di dalamnya.

    Selain itu tim juga menggunakan algoritma machine learning dalam pengambilan keputusan ketika kapal berlayar berdasarkan data yang didapatkan dari sensor radar, lidar, gps, sonar, anemometer, dan lainnya. Uniknya kapal ini juga didesain untuk dapat diakses berbagai kendaraan medis lainnya seperti mobil ambulans, kapal ambulans dan helikopter.

    Achmad Riadi dosen pembimbing tim tersebut menjelaskan kedua kapal didesain dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT). Teknologi tersebut untuk meminimalisir kontak fisik antara tim medis dan pasien tanpa mengurangi pelayanan kesehatan, seperti smart door, patient monitoring system, dan smart light room.

    “IoT juga dimanfaatkan untuk memantau keadaan pasien yang dihubungkan dengan aplikasi di gawai pintar para tenaga medis,” terangnya.

    Kedua kapal juga dilengkapi dengan sistem tata udara yang baik untuk menghindari penyebaran virus melalui udara, serta peralatan medis standar untuk ambulans dan unit stretcher ambulans otomatis. Saat ini, mereka sedang menjajaki peluang untuk memproduksi Kapal Ambulans dengan berkolaborasi bersama rekan di Fakultas Kedokteran UI.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here