
Generasi Y (Milenial, lahir sekitar tahun 1981-1996, Kuliah angkatan 1999-2014): Menjamurnya Warung-warungan
Lalu bagaimana dengan dinamika generasi Y atau milenial? Generasi ini ada sedikit pengembangan dari generasi sebelumnya yang tadi diceritakan. Generasi Y tumbuh dalam era media elektronik yang membentuk karakteristik dan perilaku mereka sendiri di kehidupan kampus.
Mahasiswa milenial lebih suka belajar secara kolaboratif. Dialog dengan dosen terlihat lebih cair dan kesempatan untuk mereka berkumpul di luaran sudah tidak seketat era orde baru. Melalui proses ini, mahasiswa milenial lebih cair dalam mengonsumsi maupun bertukar informasi.
Namun tongkrongan milenial agak sedikit bergeser dari Gen Z yang menumpuk di ruang kampus. Meski kumpul-kumpul di ruang kampus masih ada, generasi milenial lebih sering menghabiskan sisa waktunya di warung-warung kopi pinggiran atau berkumpul di rumah atau kost kawan-kawannya untuk mendengarkan siaran radio maupun televisi bersama.
Selain berkembangnya media elektronik, menjamurnya warung telepon (wartel) dan warung internet (warnet), jadi tempat nongkrongnya mahasiswa milenial yang memiliki uang lebih. Antrian di wartel dan warnet menjadi lebih ramai daripada di perpustakaan atau kios koran.
Dari perkembangan media elektronik, teknologi komunikasi, dan internet, membuat generasi milenial lebih kaya akan musik dan fashion. Denim, kaos band, dan sepatu sneakers adalah beberapa item fashion yang populer dan membuat konsumsi barang distro menonjol di kampus-kampus.
Generasi Z (Lahir sekitar tahun 1997-2012, Kuliah angkatan 2015-2030): Perputaran Skena Media Sosial
Bersambung ke halaman selanjutnya –>