More

    Jika Literasi adalah Mata Uang Dunia?!

    Ilustrasi (Sumber: pixabay)

    Coba kita bayangkan jika literasi adalah mata uang dunia!

    Bukan Dollar, bukan Euro, bukan Yuan, ataupun bukan Poundsterling, tetapi literasi yang menjadi mata uang dunia.

    Premis ini memiliki landasan sederhana. Peradaban yang besar dan terkemuka dihidupi dengan ilmu pengetahuan dan budaya literasi yang kuat. Itu semua lahir dari tradisi membaca yang menjulang.

    - Advertisement -

    Jika kita melihat kota-kota peradaban bisa kita lihat cara kota-kota itu bertumbuh:

    Athena tumbuh dengan gagasan.

    Hangzhou dibasuh dengan keindahan puisi.

    Florence mekar dengan cita rasa seni tinggi.

    Edinburgh diasuh dengan ide-ide dan budaya riset yang kokoh.

    Wina dibangun dengan energi intelektual dan semangat artistik.

    Alexandria dengan inovasi dan interaksi peradaban yang konstruktif.

    Baghdad bersinar dengan cahaya akal dan ilmu pengetahuan.

    Dari beberapa contoh kota peradaban yang pernah berjaya terdapat benang merah, akan pentingnya: ilmu pengetahuan dan budaya literasi. Keduanya itu berpangkal pada ketekunan membaca.

    UNESCO menyebut literasi sebagai hak asasi manusia, alat pemberdayaan pribadi, dan sarana untuk pengembangan sosial dan manusia.

    Literasi menjadi Hak Asasi Manusia bagi semua orang. Literasi menjadi dasar pembelajaran sekaligus pendidikan sepanjang hayat. Kendati teknologi berkembang pesat dan canggih, literasi tetaplah kekuatan di abad 21. Literasi tetaplah komponen utama membangun peradaban.

    Tingkat literasi turut membawa dampak bagi perekonomian global. World Literacy Foundation merilis tingkat literasi yang rendah diperkirakan merugikan ekonomi dunia sekitar 1,19 triliun setiap tahunnya.

    Tingkat literasi berpengaruh besar bagi dunia usaha, lebih dari dua miliar orang dewasa di seluruh dunia tidak memiliki keterampilan literasi yang dibutuhkan pengusaha atau sesuai standar kemampuan industri pasar kerja.

    Tingkat literasi yang rendah dua kali lebih mungkin untuk menganggur, mengalami kesehatan yang buruk, dan memiliki pola hidup yang merugikan.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. pertama Nusantara capaiannya patut juga diapresiasi

      dan,,,,, Nusantara dibangun melebihi peradaban Yunani Kuno, berdasarkan tesis “Peradaban Atlantis Nusantara karya Ahmad Y. Samantho & Oman Abdurahman”

      Meskipun Kapal Pusaka Cheng Ho (cina) memiliki prestasi maritim, Kapal Jung Jawa milik Majapahit jauh lebih. buku “Majapahit Peradaban Maritim” yang ditulis oleh Irwan Djoko Nugroho

      Kertanegara menyobek surat dari Khubilai Khan sebagai simbol penolakannya terhadap kekuasaan Mongol (penguasan 20 % daratan bumi). ia menghunus belati dan dengan penuh kemarahan memotong telinga utusan Mongol, mengirimkan pesan jelas bahwa ia tidak sudi tunduk pada kekuasaan asing.

      Kedua, terkait literasi
      dengan keyakinan seyakin yakinnya, bahwa indoesia akan baik baik saja.
      data yang di hadirkan bahwa indoensia bla,,, bla,,, bla,,, terkesan kalah dan terbelakan, analoginya,
      Buah durian nusantara bila di bandingkan dengan durian montong dari thailan akan kalah besar tapi, durian nusantara terasa lebih eksotis.
      ayam kampung nusantara kalan besar dengan ayam bangkok, tapi rasanya lebih enak dari pada ayam bangkok.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here