Rektor Universitas Kyai Abdullah Faqih (UNKAFA) Gresik, Dr. K.H. Mohammad Majduddin, Lc, MA, yang akrab disapa Gus Udin, resmi meraih gelar doktor dengan predikat cumlaude dalam bidang Ekonomi Syariah dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Pencapaian ini diumumkan dalam prosesi Wisuda Pascasarjana ke-87 UIN Malang pada Sabtu (19/7). Dalam wisuda yang turut dihadiri tokoh publik seperti Anang Hermansyah dan Ashanty, Gus Udin menjadi salah satu wisudawan istimewa dengan nomor urut 800.
Sebagai pimpinan UNKAFA, salah satu PTKIS terkemuka di Pantura Jawa Timur, kehadiran Gus Udin menjadi momen kehormatan tersendiri. Gelar doktor ini diraih berkat disertasinya yang berjudul “Faktor Penentu Niat Muzakki untuk Mengadopsi Aplikasi Pembayaran Zakat Melalui Platform Digital BAZNAS: Studi Kasus pada Kyai di Jawa Timur”.
Penelitian tersebut menyoroti potensi besar zakat di Jawa Timur yang belum tergarap maksimal dan mendorong transformasi digital sebagai solusinya. “Potensi zakat tahun 2021 mencapai Rp547,4 miliar, namun realisasinya baru sekitar Rp122 miliar. Ada celah besar yang bisa dijembatani dengan teknologi,” ujar Gus Udin seperti dikutip dari Tugu Malang.
Promotor disertasi, Prof. Dr. H. Nur Asnawi, menilai karya ilmiah Gus Udin sangat relevan karena menggabungkan nilai spiritual dan teknologi digital dalam pengelolaan zakat masa depan. Perjalanan studi doktoralnya tidaklah mudah. Di tengah kesibukannya sebagai Rektor UNKAFA sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren MBS 3 Benjeng Gresik, Gus Udin menempuh studi pulang-pergi Malang–Gresik selama enam semester.
Kombinasi peran sebagai akademisi, pemimpin, dan pengasuh pesantren dijalani secara berdampingan. Jarak yang jauh tak menyurutkan semangat tholabul ilmi. Justru di situlah letak keistimewaannya. Kuliah bisa selesai tepat waktu, meski sambil terus aktif bekerja dan mengajar.
Kisah Gus Udin menjadi inspirasi nyata bahwa kuliah sambil bekerja bukanlah hal mustahil, bahkan dapat menghasilkan capaian akademik yang gemilang. Dukungan keluarga, terutama istri dan lima anaknya, disebutnya sebagai motivasi besar yang mendorongnya menyelesaikan studi.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
