Frino Bariarcianur
LAMPUNG, KabarKampus—Mahasiswa harus mampu menganalisa persoalan politik dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun sayang kebanyakan mahasiswa saat ini cenderung apatis dengan politik.
Atas dasar pemikiran di atas, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Lampung (BEM Unila) membuat gebrakan membuat Sekolah Politik Bermoral. Sekolah ini terbuka bagi mahasiswa yang berada di Provinsi Lampung.
“Dengan adanya sekolah politik ini diharapkan dapat merubah paradigma dan sikap sebagian mahasiswa yang cenderung bersikap anti terhadap politik,” ungkap Rodiati, staf ahli Kementerian Kebijakan Publik BEM Unila.
Sekolah Politik Bermoral made in BEM Unila ini bertujuan agar mahasiswa di Lampung mampu menganalisa masalah-masalah politik yang sedang terjadi. Tidak hanya itu, menurut Rodiati, seorang mahasiswa juga harus mempunyai solusi terbaik untuk menyelesaikan pelbagai masalah demi kepentingan publik.
Pada saat launching Sekolah Politik Bermoral pada hari Sabtu (23/03/2013) di R1 Matematika FMIPA Unila, dihadiri sekitar 80 peserta. “Mahasiswa sangat antusias mengikuti pertemuan pertama kemarin,” kata Rodiati.
Apalagi kegiatan dikemas sedemikian rupa, sehingga merasa fun, happy, dan enjoy dalam menjalaninya.
Mahasiswa yang hadir berasal dari Unila, UBL, UTB, IAIN Bandar Lampung, STIKES Umitra, POLTEKES Tanjung Karang, dan Polinela.
Salah satu pembicara, Ikhsan Taufiq, mengatakan tugas mahasiswa saat ini berat. Banyak harapan yang diletakkan di pundak mahasiswa untuk masa depan, namun untuk mewujudkan harapan itu juga tidak mudah.
“Melihat situasi saat ini, mahasiswa harus mewujudkan pergerakan yang sehat,” kata Ikhasn saat memberikan pandangan dalam diskusi bertajuk ”Pemurnian Gerakan Mahasiswa Berbasis Politik Nilai dan Integritas.”
Sekolah Politik Bermoral berlangsung setiap hari Sabtu mulai tanggal 30 Maret – 27 April 2012. []
