ABC AUSTRALIA NETWORK
Koresponden PNG Liam Fox
Kecintaan pada kangguru jenis langka telah mendorong sepasang suami-isteri Australia berada selama 10 tahun di hutan terpencil Papua Nugini.
Ahli satwa Jim Thomas dan isterinya Jean selama 10 tahun terakhir berusaha menyelamatkan dua jenis kangguru pohon, Weimang dan Tenkile, yang terancam punah karena diburu sampai hampir punah oleh penduduk lokal. Jumlah dua jenis kangguru ini merosot sampai kurang dari 500 sebelum suami-isteri Thomas tiba di Torricelli Mountain Ranges, Papua Nugini.
Pasangan aktivis lingkungan itu kemudian berusaha menyakinkan 10,000 penduduk di 50 desa di daerah itu agar berhenti memburu kangguru pohon dan menandatangani sebuah moratorium yang melindungi binatang itu di sebuah kawasan lindung seluas 180,000 hektar. Agar mereka tidak makan daging kangguru pohon, Jim dan Jean Thomas mengajari penduduk desa untuk beternak kelinci, ayam dan ikan.
“Dalam waktu beberapa tahun, beberapa penduduk desa datang menemui kami dan mengatakan, ‘hey, setelah 20 tahun, kini kami mulai melihat Tenkile di tanah kami’,” kata Jim Thomas.
Selain membantu penduduk lokal dengan mengajari metode peternakan baru, Aliansi Konservasi Tenkile yang didirikan Jim dan Jean juga mempunyai beberapa proyek pembangunan.
Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air sangat umum di desa-desa sebelum aliansi tersebut menyediakan tangki air, yang dikatakan oleh warga setempat, Caleb Bulu, mengubah kehidupan penduduk.
Kini, ratusan warga lokal berkumpul untuk merayakan 10 tahun kedatangan Jim dan Jean Thomas.
Perayaan itu juga untuk pembukaan laboratorium riset baru, yang bertujuan untuk menarik para ilmuwan, mendorong riset di daerah itu dan memberi sumber penghasilan untuk upaya konservasi.
Aliansi Konservasi Tenkile juga sedang melobi pemerintah PNG agar menyatakan sebuah daerah konservasi di Torricelli Mountains agar lebih banyak lagi binatang-binatang langka terlindungi. []
SUMBER : RADIO AUSTRALIA