Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Laboratory for Social Changes (iLab) meluncurkan aplikasi bernama MataMassa. Aplikasi ini merupakan aplikasi untuk memantau Pemilihan Umum (Pemilu 2014) dengan berbasis telepon genggam.
MataMassa dikembangkan untuk memantau pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan langsung presiden 2014 di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi ((Jabodetabek). Aplikasi MataMassa dapat diunduh lewat telepon genggam berbasis iOs (iPhone), Android dan sistem Short Message Service (SMS). Aplikasi ini juga akan diperluas untuk pengguna Blackberry dan Window Phone.
Menurut Umar Idris, ketua AJI Jakarta, dengan mengunduh aplikasi MataMassa, masyarakat daat melaporkan temuan atau hasil pemantauan melalui telepon genggam. Laporan tersebut dapat berupa teks, foto, atau video. Adapun bentuk pemantauan yang dapat dilaporkan mencakup semua proses pemilu, seperti politik uang, pengadaan logistik, penentuan daftar pemilih tetap, aturan main kampanye, hingga pada saat hari pemilihan.
“Jika pengunduh aplikasi ini melihat ada pelanggaran pemilu, seperti berkampanye dengan memainkan isu SARA, maka pengguna dapat langsung mengirimkan teks laporan, memotret atau merekam kejadian tersebut,” kata Umar dalam acara peluncuran MataMassa di Galeri Salihara, Jakarta, Minggu, (24/11/2013).
Umar menjelaskan, kemudian hasil jepretan atau rekaman tersebut dapat langsung diunggah di aplikasi MataMassa. Selanjutnya, tim verifikator MataMassa akan mengecek kelengkapan laporan, termasuk detil alamat kejadian.
Sementara menurut Umar untuk yang menggunakan sistem SMS, dapat melaporkan hasil temuan tersebut ke nomor 0813 7020 2014 dengan Format Lapor<spasi>Isi Laporan<spasi>Alamat Laporan. Kemudian pelapor akan mendapatkan balasan dari MataMassa sesaat setelah mengirimkan SMS-nya. Setelah tim verifikator melakukan proses verifikasi, tim akan mengunggah hasil laporan tersebut ke laman MataMassa.org.
“Seluruh laporan yang terverifikasi akan diunggah ke situs MataMassa, sehingga seluruh masyarakat dapat mengatahui pelanggaran pemilu di Jabodetabek,” terang Umar.
Umar menegaskan, melalui kerjasama dengan KPU dan Bawaslu, mereka memastikan bahwa seluruh laporan masyarakat yang masuk akan disampaikan untuk ditindaklanjuti.
Sementara itu, Ahmad Suwandi, salah seorang Badan Pengawas iLab mengatakan, bahwa aplikasi ini dibuat untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pemilu dan mendapatkan pemilu yang transparan dan hasil pemilu yang berkualitas.
“Melihat alat pelaporan smart phone lebih dekat dengan anak muda, aplikasi ini diharapkan banyak digunakan oleh kaum muda atau pemilih pemula agar terlibat lebih aktif dalam memantau pemilu,” katanya.
Pengembangan aplikasi ini juga didukung juga oleh Southheast Asia Technology dan Transparancy Initiative (SEATTI). Program pengawasan melalui aplikasi ini akan dilaksanakan hinggaditetapkannya presiden 2014.[]