More

    Dosen Unand Ditemukan Tewas di Papua

    Ahmad Fauzan Sazli

    UNAND02

    PADANG, KabarKampus – Universitas Andalas (Unand) kembali dirundung duka. Salah satu dosen Unand, yakni Dr. Ir. Gunawan, MP, dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unand ditemukan sudah tak bernyawa di sungai Bian, Merauke, Papua.

    - Advertisement -

    Dr. H. Werry Darta Taifur, SE., MA, Rektor Unand menuturkan, Dr. Gunawan ditemukan mengapung di sungai. Ia ditemukan tak jauh dari jenazah temannya pengemudi Speed Boat asal Merauke.

    Rektor menjelaskan, keberadaan Dr. Gunawan di Merauke adalah sebagai tenaga ahli dalam pada salah satu perusahaan swasta (Medco Group). Ia ke sana dalam rangka melakukan Amdal untuk pembuatan Hutan Tanaman Industri (HTI).

    Menurutnya, Dr. Gunawan berangkat naik speedboat  ke camp PT Medco Manokwari bersama seorang temannya tersebut melalui Sungai Bian pada hari Senin sore, tanggal 9 Desember 2013. Kemudian, keesokannya, mereka  berangkat menuju Kampung Kaptel bertemu dengan Kepala Distrik dan dilanjutkan menuju Merauke.

    Rektor menjelaskan, karena belum juga pulang, maka istri dari kawan Dr. Gunawan berinisiatif untuk mencari suaminya. Sore harinya barang, uang, dan HP Dr. Gunawan ditemukan hanyut bersama perahu (speedboat), namun Dr. Gunawan dan temannya tak ada di tempat.

    Sejak itu, menurut Rektor, Sebanyak delapan  speedboat dan 1 helikopter diturunkan untuk mencarinya, namun hingga hari Kamis pagi tanggal 12 Desember 2013 belum juga ditemukan.

    Rektor menjelaskan bahwa pada hari Kamis, 12 Desember 2013 sekitar jam 13.30, diperoleh kabar bahwa Dr. Gunawan ditemukan mengapung di sungai.  Yang terlebih dulu ditemukan mengapung adalah pengemudi speedboat, sekitar 30 menit  kemudian baru ditemukan jenazah Dr. Gunawan.

    Rektor menjelaskan, dari hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda yang menunjukkan adanya kekerasan fisik pada kedua jenazah  Namun dari info salah satu kawan Dr. Gunawan, kedua jenazah dari bagian dada ke atas berwarna biru.  Baju pengemudi speedboat robek-robek, seolah-olah ada tanda perlawanan.

    “Ini yang mendasari asumsi bahwa keduanya wafat karena “dibenamkan,” kata Rektor, Selasa, (17/12/2013).[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here