Aktivis Greenpeace memanjat anjungan minyak lepas pantai milik perusahan minyak negara Rusia Gazprom di laut Pechora di perairan Rusia. Credit AFP.
Rusia secara resmi membatalkan kasus kejahatan terhadap aktivis lingkungan Greenpeace yang ditangkap ketika melakukan aksi protes atas pengeboran minyak di Laut Artik. Greenpeace mendesak perkara hukum yang dituduhkan kepada 30 aktivis mereka juga segera dibatalkan.
Rabu (25/12/2013) Greenpeace mengatakan pihaknya mengetahui kabar pembatalan kasus hukum terhadap 19 orang di dalam kelompok aktivis yang melakukan aksi protes di Artik, yang saat ini masih berada di Rusia dengan jaminan. Langkah ini mengikuti pengumuman Amnesti dari parlemen Rusia di Kremlin.
Dengan pembatalan kasus hukum yang melilit mereka, aktivis 30 demikian sebutan mereka dapat bebas meninggalkan Rusia dan pulang ke rumah masing-masing, begitu visa pulang mereka tersedia.
Artik 30, yang terdiri dari 28 aktivis dan 2 jurnalis dari 17 negara ini sebelumnya didakwa dengan pasal membuat keonaran atau hooliganisme karena melakukan aksi protes pada September lalu di lokasi pengeboran minyak Gazprom milik Rusia di Laut Artik.
Perlakuan Rusia yang menahan para aktivis selama dua bulan dan mengancam hukuman penjara selama 7 tahun menuai kecaman luas dari negara-negara Barat dan kalangan pesohor.
Warga Tasmania, Colin Russell, merupakan aktivis artik 30 yang paling lama ditahan. Russell baru dibebaskan dari penjara pada November lalu dengan uang tebusan AUD$60,000.
Pengampunan bagi aktivis Arctic 30 ini dinilai akan menghapus gangguan yang oleh Kremlin dalam kritiknya disebut sebagai tindakan yang dapat memperbaiki citra Rusia menjelang perayaan Olimpiade di Sochi.
“Ini adalah hari yang kita tunggu-tunggu sejak kapal kita digiring oleh pasukan bersenjata 3 bulan lalu,”kata Peter Willcox yang menjadi kapten kapal Greenpeace yang digunakan dalam aksi protes di Artik, Arctic Sunrise,” katanya dalam pernyataan tertulis.
“Saya sangat bahagia dan sangat lega mengetahui tuduhan yang ditimpakan kepada kita akhirnya dibatalkan, tapi kami memang tidak seharusnya dituduh apapun,” tegas Wilcox.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan respon Rusia atas protes yang dilakukan Greenpeace harus dianggap sebagai pelajaran dan Moskow berjanji akan menguatkan langkah-langkah untuk mencegah gangguan pembangunan di wilayahnya.
Rusia tetap berkeras dengan menyatakan para aktivis itu membahayakan diri dan properti di kilang minyak Prirazlomnaya milik Gazprom di Pechora Sea, yang merupakan elemen penting dalam rencana Rusia membangun kawasan Artik.
Greenpeace mengatakan penahanan yang dilakukan otoritas Rusia melawan hukum karena para aktivisnya menggelar aksi protes damai. []