Dina Indrasafitri
Akhir pekan lalu, tanggal 14 hingga 16 Februari 2014, diadakan acara ‘big weekend’ sebagai bagian dari Festival Cara Hidup Ramah Lingkungan (Sustainable Living Festival) di pusat kota Melbourne, Australia. Ternyata, ada beberapa kios yang berbau Indonesia dalam acara ini.
Disebutkan bahwa Festival tersebut setiap tahunnya dihadiri lebih dari 150.000 pengunjung.
Dalam acara big weekend, alias ‘akhir pekan akbar’, berbagai badan usaha membuka kios di dekat Federation Square, Melbourne, untuk menawarkan produk-produk mereka, mulai dari aksesoris sepeda, alat tenaga surya, properti untuk hidup secara kolektif dan mandiri, hingga layanan penguburan yang ramah lingkungan, yaitu yang tidak menggunakan bahan kimia dalam pengawetan dan juga peti mati.
Ada juga kios-kios yang berkampanye tentang aktivisme lingkungan hidup, hak-hak hewan, dan menawarkan gaya hidup alternatif. Misalnya, skema ber’bagi’ mobil dengan tetangga, atau co-housing, yaitu skema tinggal dalam suatu lahan dengan fasilitas bersama.
Di antara kios-kios yang ada saat big weekend, kios yang menjual tempe tampak digemari oleh para pengunjung. Kios itu menjual tempe goreng, gado-gado, dan produk tempe yang belum diolah.“Enak sekali. Kami dari Italia, dan di sana tak banyak makanan lain selain makanan Italia,” ucap salah satu pengunjung yang mencoba tempe goreng.
Selain itu, ada juga kios Bottle for Botol, yaitu inisiatif untuk mengurangi sampah di Bali dengan cara menghubungkan sekolah di Bali dan sekolah di Australia, dan menyumbangkan botol minuman ke para siswa di Bali untuk mengurangi sampah gelas plastik air mineral. Menurut direktur Bottle for Botol, Chris Kemp, gagasan inisiatif tersebut muncul saat Ia menjadi sukarelawan di Indonesia.[]
SUMBER : http://www.radioaustralia.net.au/