ABC AUSTRALIA NETWORK
Untuk meningkatkan penggunaan energi terbaharukan, pemerintah wilayah ibukota Australia (ACT) berencana memasok seperempat kebutuhan tenaga listrik kota Canberra dari pembangkit listrik tenaga angin di negara bagian New South Wales.
Sebelumnya, pemerintah ACT juga mengumumkan akan membangun pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 50 megawatt.
Tahun 2020 nanti, ditargetkan 200 megawatt listrik untuk 80.000 rumah tinggal di Canberra akan dipasok dari pembangkit-pembangkit listrik tenaga angin.
Menteri Lingkungan Hidup ACT, Simon Corbell, mengatakan untuk keperluan ini akan diadakan tender untuk mencari harga terendah untuk kontrak penyediaan 20 tahun, melibatkan setidaknya dua perusahaan.
“Ini akan mengurangi sekitar setengah juta ton emisi gas rumah kaca per tahun dan akan menyediakan sekitar seperempat dari kebutuhan listrik Canberra,” ucapnya, “Artinya, sekitar separuh dari seluruh emisi yang terkait dengan penggunaan listrik untuk rumah tinggal.”
Lelang pasokan listrik ini akan terbuka bagi pembangkit listrik di daerah ibukota dan sekitarnya. Pembangkit-pembangkit yang lebih jauh letaknya juga bisa memberikan penawaran harga, namun harus berkomitmen untuk berinvestasi di daerah wilayah ibukota dan mendukung riset dan perekrutan tenaga kerja setempat.
“Dikarenakan tinjauan target energi terbaharukan persemakmuran, pasar tenaga angin saat ini berpihak pada pembeli,” ucap Corbell, “Bila bergerak cepat, Wilayah Ibukota bisa mendapatkan harga yang lebih rendah.”
Pemerintah saat ini memiliki target tahun 2020 nanti mendapatkan 90 persen energi dari sumber terbaharukan.
Lelang energi listrik tenaga angin diperkirakan akan menelan biaya sebesar 1,30 dollar (Rp 13.000) per minggu per keluarga. “Ini bagian dari biaya 4 dollar per minggu yang telah diumumkan sebagai biaya mencapai target 90 persen energi terbarukan tahun 2020 nanti,” jelas Corbell.
Ia berharap lelang bisa berjalan pertengahan tahun 2014.[]