Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Tim Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih juara pada kompetisi Indonesia-Netherland Water Challenge di Jakarta. Tim ITB menyisihkan tim lain dari tiga perguruan tinggi yakni ITS, UGM dan Unhas.
Tim tersebut terdiri dari Aulia Fatwa Farizqa, Aldea Permatasari Firdhaus, Amalia Handini Astari, dan Mochammad Imron (Teknik Kelautan 2010). Karya dari tim ITB berupa konsep desa terapung terintegrasi yang merupakan sebuah solusi pembangunan giant sea wall di teluk Jakarta.
Dari keempat tim tersebut, hanya tim dari ITB yang terdiri dari mahasiswa program sarjana, sedangkan tim lainnya terdapat mahasiswa program magister dan doktor. Oleh mentornya, tim ITB dijuluki ‘ITB Kids’. Dari empat peserta tersebut ditantang untuk menghasilkan sebuah inovasi dalam pengelolaan air dan pesisir khususnya di teluk Jakarta dengan didampingi mentor masing-masing.
Imron mengatakan, dalam lomba itu tim ITB menggagas pembangunan desa terapung terintegrasi bagi para nelayan. Mereka merencanakan membangun giant sea wall sebagai solusi pembangunan banjir Jakarta.
Namun persoalannya menurut Imron, bila nelayan di relokasi menjauhi pantai, maka akan berdampak pada keadaan ekonomi dan sosial nelayan. Karena nelayan yang dekat dengan pantai saja penghasilannya masih minim, apalagi jika direlokasi.
“Kami memunculkan inovasi, berusaha untuk explore daerah pariwisata seperti museum, restoran, dan pasar ikan yang dapat diberdayakan oleh nelayan maupun keluarganya,” ungkap Imron.
Menurut Imron, karena alasan tersebutlah desa terapung dan terintegrasi digagas untuk dibangun antara giant sea wall dan teluk Jakarta.
“Desa ini bentuknya ikan, jadi yang mencirikan nelayan bagi kami ya ikan. Nanti kalau dilihat dari atas, akan terlihat garuda yang sedang menangkap ikan,” ungkap Imron sembari menunjukkan desain dari desa terapung tersebut.
Sementara itu, Amelia menambahkan, terdapat sebuah tantangan dalam keberlanjutan desa terapung tersebut, yaitu bagaimana mengelola air di sekitarnya agar layak minum. Daerah di antara giant sea wall dengan teluk Jakarta direncanakan sebagai tempat penyedia air minum bagi warga Jakarta.
“Konsep desa terapung terintegrasi ini diharapkan mampu menjadi pemecah masalah di teluk Jakarta yang lebih spesifik,” kata Amelia.
Kompetisi Indonesia-Netherland Water Challenge dilaksanakan sejak November 2013. Kompetisi ini merupakan yang pertama di Indonesia dan telah diadakan di berbagai negara. Indonesia-Netherland Water Challenge didukung oleh para ahli dari beberapa perusahaan Belanda di Jakarta, yaitu: Van Oord, Deltares, BAM International and Royal Haskoning DHV.[]