Ahmad Fauzan Sazli
KEBUMEN, KabarKampus – Perpustakaan selalu identik dengan tempat yang kaku dan sunyi. Pengunjung biasanya hanya diperbolehkan membaca tanpa bersuara. Namun itu tidak berlaku bagi Perpustakaan Daerah Kebumen, Jawa Tengah.
Di perpustakaan ini masyarakat bebas untuk melakukan kegiatan berisik. Mulai dari kegiatan berkesenian, diskusi, berinternet gratis dan berbagai kegiatan komunitas lainnya.
Situasi ini hadir sejak tahun 2012 lalu. Saat itu Coca Cola Foundation melalui Perpusseru hadir mengubah wajah Perpusda menjadi pusat aktivitas warga.
Bila dahulu perpustakaan ini hanya melayani peminjaman buku dan menjadi tempat membaca buku, kini sejumlah kegiatan berlangsung di tempat ini. Saat ini, sejumlah kegiatan hadir di Perpusda Kebumen, seperti latihan rebana, pelatihan membuat produk seserahan pengantin, pelatihan komputer, pelatihan bahasa Inggris, dan sebagainya.
Endah Sulvitasari perwakilan CCFI Perpusseru mengatakan, setelah mereka memberikan pelatihan berupa komputer kepada staff perpustakaan, pelatihan advokasi, dan sejumlah kegiatan yang menarik lainnya melalui program Perpusseru. Sejak itu Perspusda Kebumen menjadi perpustakaan yang seru bagi masyarakat.
“Wajah perpustakaan yang dahulu angker dan seram, kini tidak lagi,” kata Endah.
Endah menjelaskan, kini Perpusda Kebumen menjadi tempat berkumpul komunitas. Seperti komunitas Funtastik atau komunitas belajar bahasa Inggris yang digelar Komunitas Mahasiswa Kebumen kepada anak-anak di sekitar perpustakaan. Tak hanya itu, perpustakaan ini masyarakat tak hanya boleh mengakses internet gratis. Mereka juga boleh bermain facebook dan juga game di komputer perpustakaan.
Endah menambahkan, Perpusseru juga berperan dalam pemberdayaan perempuan di sekitar perpustakaan. Melalui kegiatan pembekalan kemampuan, perpustakaan ini sukses menginspirasi Ibu-ibu di sekitar perpustakaan untuk mengembangkan bisnisnya.
Seperti yang dialami Ibu Titi Irawati Rosyid yang sukses mengembangkan pengetahuan berbisnisnya. Setelah ia mengikuti pelatihan keterampilan dan internet di perpustakaan, kini ia mampu membuat berbagai kerajian seperti souvenir, dompet, bross, dan sebagainya. Tak hanya itu, ia juga memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu di sekitar rumahnya.
“Kerajinan yang saya buat itu idenya sebagian dari buku perpustakaan. Kemudian kalau kurang, saya cari di internet,” kata Ibu Titi.
Perpustakaan Daerah Kebumen sendiri, saat ini memiliki koleksi buku sebanyak 2600 buah. Koleksi tersebut terdiri dari berbagai jenis buku seperti buku pelajaran, pertanian, peternakan, dan sebagainya. Selain itu perpustakaan yang menyediaka Wifi ini juga memiliki sebanyak 7 buah PC dan 6 buah laptop yang dapat digunakan warga. Untuk menarik anak remaja, perpustakaan ini menyediakan majalah-majalah remaja, seperti Gaul, Yess, dan sebagainya.[]