JAKARTA, KabarKampus – Pencalonan Ahmad Taufik sebagai Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) banyak didukung oleh berbagai organisasi masyarakat. Tak terkecuali dukungan dari teman semasa kuliah di Fakultas Hukum Unisba.
Fahmi Syakir, S.H, teman semasa kuliah Ahmad Taufik mengatakan, ia berkenalan dengan Ate ketika kuliah di Universitas Islam Bandung (Unisba). Saat itu mereka tidak hanya satu angkatan dan satu kelas di Fakultas Hukum Unisba, namun mereka juga aktif di Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Unisba.
“Ketika itu Ahmad Taufik sebagai Ketua Senat dan saya sebagai wakil ketua senat,” kata Fahmi saat ditemui di Jakarta, Kamis, (18/09/2014).
Menurutnya, pada saat itu, ia dan Ate pernah memprotes judi SDSB. Selain itu ia dan Ate juga mengadvokasi penyerobotan tanah di Badega, Garut. Kasus itu memakan waktu berbulan-bulan. “Ketika itu saya mundur, karena cape. Sementara Ate maju terus,” ungkap Fahmi.
Fahmi menjelaskan, dari sana ia mengenal Ate sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan rakyat. Kekonsistenan Ate itu terjaga dari ia lulus kuliah hingga sekarang.
“Pokoknya dia ngga berubah. Karena kekonsistenan itu ia dipenjara oleh orde baru,” ungkap Pria kelahiran 6 Desember 1963 ini.
Menurut Direktur Lembaga Bela Keadilan ini, dalam beberapa tahun terakhir Ate pernah melakukan gugatan terhadap pantai Ancol. Karena ia mengaggap pantai seharusnya bisa dinikmati secara gratis oleh publik.
Selain itu menurut Fahmi, gaya hidup Ate dari dulu hingga sekarang tetap sederhana. Ada duit dan tidak ada duit gaya hidupnya tetap begitu.
“Ate hatinya untuk masyarakat. Dia orangnya susah dipengaruhi. Oleh karena itu, dia pantas menjadi komisioner KPK,” tutur Fahmi.[]